Market Outlook 13-17 August 2018

631

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu pasar modal di Indonesia masih menguat walau sempat tergerus dari mingguan tertingginya ketika bursa kawasan Asia di tengah menurun. Secara mingguan IHSG ditutup menguat ke level 6,007.540. Untuk minggu berikutnya (13-17 Agustus) IHSG mungkin melanjutkan fase konsolidasinya sambil memerhatikan pemicu pasar yang dari bursa kawasan juga. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di posisi 5910 dan kemudian 5842, sedangkan resistance level di 6116 dan kemudian 6220.

Mata uang rupiah secara mingguan bergerak fluktuatif dan ditutup masih menguat ke level Rp14,470 sekalipun dollar mencapai level 13 bulan tertingginya di pasar global. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,560 dan 14,620, sementara support di level 14,378 dan 14,298.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Core Retail Sales m/m dan Crude Oil Inventories pada Rabu malam; disambung dengan rilis Building Permits pada Kamis malam; berikutnya data Prelim UoM Consumer Sentiment.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data CPI y/y Inggris pada Rabu sore; selanjutnya rilis Retail Sales m/m Inggris pada Kamis sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis pengumuman BI 7-day (Reverse) Repo Rate Kamis sore yang diperkirakan bertahan pada level 5.25%.

 

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar berlanjut menguat di tengah pasar yang meningkat risikonya terguncang oleh depresiasi tajam mata uang Lira Turki, dimana indeks dolar AS secara mingguan melejit ke 96.30, level 13 bulan tertingginya. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap dollar terpantau melorot ke 1.1409 –level terendahnya sejak Juli tahun lalu- tertekan kekuatiran ECB terhadap pengaruh Lira pada portfolio perbankan Eropa. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.1312 dan 1.1118, sementara resistance pada 1.1790 dan kemudian 1.1851.

Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.2770 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3143 dan kemudian 1.3292, sedangkan support pada 1.2588 dan 1.2365. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 110.85. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 112.14 dan 113.13, serta support pada 110.28 serta level 109.36. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah ke level 0.7295. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7463 dan 0.7483, sementara support level di 0.7214 dan 0.7159.

 

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed dengan mayoritas melemah oleh meningkatnya ketidakpastian di antara perang dagang AS – China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah ke level 22440. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 22945 dan 23010, sementara support pada level 22340 dan lalu 21740. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 28229. Minggu ini akan berada antara level resistance di 29094 dan 29956, sementara support di 27500 dan 26880.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau melemah tergerus di akhir pekan oleh krisis finansial Turki yang menggoyahkan pasar modal. Indeks Dow Jones secara mingguan melemah ke level 25310.51, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 25687 dan 25800, sementara support di level 24979 dan 24659. Index S&P 500 minggu lalu melemah terbatas ke level 2833.96, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2862 dan 2872, sementara support pada level 2794 dan 2770.

 

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah terbatas cenderung flat di antara penguatan dolar AS dan goncangan risiko dari amblasnya Lira Turki, sehingga harga emas spot turun tipis ke level $1210.90 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1248 dan berikut $1265, serta support pada $1204 dan $12041194.

 

Dinamika harga instrumen investasi kali ini sebagian diwarnai pasar yang sedang konsolidasi. Di balik konsolidasi, pengertiannya itu seperti kalau kita sedang naik tangga terus, maka ada waktunya kita ingin istirahat sejenak. Itulah dia konsolidasi! Pasar agak dalam “range-bound” dengan rentang harga yang agak sempit. Konsolidasi juga berarti pasar sedang melihat-lihat situasi pasar yang mungkin sedang diwarnai oleh, pada saat ini, arah perkembangan ekonomi berikutnya. Dalam situasi seperti ini, Anda pun tetap dapat mengalami profit. Caranya; mungkin Anda perlu belajar. Mari belajar bersama pelatihan yang ada di VBLC, pastinya itu akan bermanfaat. Kembali, salam sukses bagi Anda, pembaca setia Vibiznews! Bersama juga kita deklarasikan: “Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 Tahun”. Salam Merdeka!

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here