(Vibiznews – Index) – Saham Asia turun dan harga tembaga mereda pada Selasa setelah Washington mengumumkan tarif baru pada impor China, yang menyebabkan naiknya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif 10 persen pada impor China senilai $ 200 miliar, dan memperingatkan tarif atas lebih banyak barang jika China mengambil tindakan pembalasan.
Wakil Perdana Menteri China Liu He diatur untuk mengadakan pertemuan di Beijing pada Selasa pagi untuk membahas tanggapan pemerintah China.
Indeks MSCI terluas dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,3 persen dengan indeks Hang Seng Hong Kong .HSI turun 0,7 persen dan saham Australia turun 0,4 persen.
Saham China sebagian besar tidak berubah sementara Nikkei Jepang .N225 melawan tren, memperoleh kenaikan lebih dari 1,5 persen.
Di pasar mata uang, indeks dolar menguat tipis terhadap sekeranjang mata uang utama tetapi terakhir tidak berubah dan berada di 94,465. .DXY
Terhadap yen, JPY =, greenback naik tipis 0,1 persen menjadi 111,98.
Dolar Australia AUD merosot sebanyak 0,5 persen dan sempat berada di dekat terendah 2-1 / 2 tahun terakhir, kemudian berubah arah dan naik 0,2 persen pada $ 0,7194. Sementara euro EUR juga menguat dan mencapai $ 1,1692.
Pengumuman tarif mendorong beberapa investor untuk keselamatan Treasury AS dengan imbal hasil 10-tahun yang datang dari puncak empat bulan Senin di 3,0220 persen. US10YT = RR Mereka terakhir di 2.9940.
Harga minyak jatuh karena kekhawatiran meningkatnya ketegangan perdagangan dapat menurunkan permintaan minyak mentah global.
Minyak mentah AS berjangka CLc1 tergelincir 25 sen menjadi $ 68,67 per barel sementara patokan internasional Brent berjangka LCOc1 kehilangan 42 sen menjadi $ 77,63 per barel.
Tembaga, yang dianggap sebagai barometer pertumbuhan global, melayang lebih rendah untuk sesi ketiga yang sedang berjalan saat ini.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang
