Indeks MSCI Asia Pasifik Naik Didukung Kekuatan Saham-Saham China

573

(Vibiznews – Index) – Saham Asia naik tipis pada hari Rabu, karena saham China memperpanjang pemulihan untuk mencapai tertinggi delapan minggu ditengah ketakutan tentang perang perdagangan.

Pasar lainnya lebih tenang karena imbal hasil obligasi AS naik tipis mendekati puncak tujuh tahun menjelang kenaikan suku bunga yang diperkirakan secara luas oleh Federal Reserve dan karena harga minyak internasional naik ke level tertinggi empat tahun.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4 persen. Saham Shanghai naik 1,5 persen. Di Jepang, pergerakan Nikkei hampir datar.

Keyakinan konsumen AS mencapai tertinggi 18 tahun, menambah serangkaian data AS baru-baru ini yang menunjukkan momentum ekonomi AS yang kuat, meskipun ada kekhawatiran tentang perang perdagangan yang dilontarkan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Patokan yield Treasury 10-tahun naik ke setinggi 3,113 persen, mendekati puncak tujuh tahun 3,128 persen yang disentuh pada 18 Mei, dimana posisi terakhir berada di 3,098 persen.

Pernyataan kebijakan masa lalu The Fed telah menunjukkan bahwa pembuat kebijakan melihat 2,9 persen, sekitar 100 basis poin di atas level saat ini, sebagai level yang sesuai dalam jangka panjang.

Indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang utama berdiri di 94.169, dekat hari Jumat 93,808, terendah 2-1 / 2 bulan.

Euro diperdagangkan pada $ 1,1765, tidak jauh dari level tertinggi tiga bulan di $ 1,18155 yang dicapai pada hari Senin.

Banyak mata uang negara berkembang, seperti lira Turki dan rand Afrika Selatan, juga menjaga jarak dari posisi terendah yang dicapai bulan lalu.

Melawan tren pelemahan greenback, yen diperdagangkan pada 112,92 terhadap dolar, mendekati level terendah enam bulan di 113,18 yang ditetapkan pada pertengahan Juli.

Harga minyak mentah Brent di bursa berjangka mencapai $ 82,55 per barel, tertinggi sejak 10 November 2014, pada hari Selasa dan terakhir berdiri di $ 81,85, hampir datar pada hari itu.

Brent berada di jalur untuk kenaikan kuartalan kelima berturut-turut, rentang terpanjang untuk patokan global sejak awal 2007, ketika enam kuartal berjalan menuju rekor tertinggi $ 147,50 per barel.

Sementara harga minyak mentah AS berjangka turun 0,2 persen menjadi $ 72,16 per barel setelah mencapai tertinggi 11-minggu $ 72,78 hari sebelumnya.

Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here