(Vibiznews – Economy & Business) Amerika Serikat dan Kanada menyetujui kesepakatan untuk menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) sesaat sebelum batas waktu tengah malam.
NAFTA yang berusia 24 tahun, yang ditolak Presiden AS Donald Trump sebagai bermasalah, akan digantikan oleh USMCA (the United States-Mexico-Canada Agreement) atau Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada.
Trump mentweet persetujuannya Senin pagi untuk apa yang disebutnya perjanjian trilateral yang indah.
Dalam pernyataan bersama seperti yang dilansir CNBC, Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dan Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengatakan perjanjian itu “akan memperkuat kelas menengah, dan menciptakan pekerjaan yang baik, dengan pembayaran bagus dan peluang baru bagi hampir setengah miliar orang yang menyebut Amerika Utara sebagai rumah. “
Rencananya adalah para pemimpin dari tiga negara Amerika Utara untuk menandatangani sebelum akhir November, setelah itu akan diserahkan ke Kongres.
Negosiasi antara pejabat Amerika dan Kanada yang terlibat menawarkan lebih banyak akses pasar kepada peternak sapi perah AS, serta Kanada yang menyetujui pengaturan yang secara efektif membatasi ekspor mobil ke Amerika Serikat.
Seorang pejabat senior pemerintah Trump mengatakan kesepakatan itu akan menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan AS dengan Meksiko dan Kanada, menyoroti aturan baru tentang keaslian mobil, dan akses pasar ke sektor susu Kanada.
Kesepakatan itu juga akan memodernisasi apa yang dicakup oleh NAFTA dengan menambahkan ketentuan tentang perdagangan digital dan kekayaan intelektual, kata pejabat pemerintah.
Para negosiator berlomba untuk memenuhi tenggat waktu 30 September yang dijanjikan AS untuk mencapai kesepakatan dengan Kanada ketika mereka mencoba untuk meluncurkan pakta perdagangan Amerika Utara yang baru.
Kanada, mitra dagang terbesar kedua Amerika, ditinggalkan ketika AS dan Meksiko mencapai kesepakatan awal pada akhir Agustus untuk merubah NAFTA. Kanada diharapkan untuk bergabung dalam pembicaraan setelah itu, dan kedua belah pihak telah berdebat tentang produk susu.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group
