Dolar AS Naik Tertinggi 6 Minggu Menjelang Rilis NFP

1322

(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak ke arah tertinggi enam minggu pada hari Jumat sebelum data pekerjaan AS bulanan yang diharapkan investor akan menjelaskan berapa lama lagi siklus kenaikan suku bunga agresif The Fed akan terus berlanjut.

Mata uang A.S. mengungguli mata uang utama lainnya karena ekonomi AS terus tumbuh kuat sementara data terbaru di ekonomi besar lainnya, termasuk zona Eropa ada di bawah ekspektasi.

Investor mengawasi tanda-tanda peningkatan inflasi AS karena perusahaan termasuk Amazon menaikkan upah minimum. Rilis data Non Farm Payroll hari Jumat untuk bulan September akan memberikan indikasi baru tentang pertumbuhan upah dan kekuatan pasar tenaga kerja.

Indeks dolar, yang mengukur kinerjanya terhadap sekeranjang enam mata uang, naik 0,1 persen lebih tinggi pada hari ini di 95,907, mendekati level tertinggi enam minggu 96,121.

Data pembayaran gaji swasta datang lebih kuat dari perkiraan pada hari Kamis, mendorong imbal hasil benchmark 10 tahun AS Treasury ke level tertingginya sejak Mei 2011.

Bank sentral AS memperkirakan kenaikan suku bunga lainnya pada bulan Desember, tiga tahun depan, dan satu lagi pada tahun 2020.

Dolar Australia, sering dipandang sebagai barometer risk appetite, tergelincir 0,3 persen menjadi $ 0,7054, terendah dalam 32 bulan, karena spread yield AS terus melebar, menekan pasar saham dan risk appetite di seluruh dunia.

Aussie memperpanjang kerugian ke sesi keempat berturut-turut, kini telah jatuh 2,1 persen bulan ini.

Euro melemah 0,1 persen menjadi $ 1,1497 setelah mengatasi enam minggu terendah $ 1,1463 selama sesi Kamis.

Euro turun sekitar 0,8 persen terhadap dolar bulan ini.

Sterling naik ke level tertinggi tiga bulan terhadap euro pada hari Jumat setelah perunding Brexit Uni Eropa mengatakan bahwa perjanjian perceraian dengan Inggris “sangat dekat”. Pound naik menjadi 88,11 sen, tertinggi sejak 9 Juli setelah laporan tersebut.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan mata uang dolar AS akan mencermati rilis data Non Farm Payrolls September AS, yang jika meningkat akan menguatkan dolar AS dan sebaliknya.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here