(Vibiznews – Economy & Business) Di tengah berlangsungnya perang dagang dengan mitra globalnya, AS melihat defisit perdagangannya terus melebar karena ekspor kedelai jatuh sebesar $ 1 miliar pada bulan Agustus.
Ketidakseimbangan meningkat $ 3,2 miliar pada bulan Agustus menjadi $ 53,2 miliar, peningkatan 6,4 persen dan bagian dari tren yang sedang berlangsung di 2018, menurut angka yang dirilis Jumat (05/10) oleh Biro Statistik Tenaga Kerja dan Sensus AS.
Untuk tahun kalender, defisit perdagangan naik $ 31 miliar atau 8,6 persen dari tahun lalu.
Peningkatan ini melanjutkan upaya tidak berhasil Gedung Putih untuk mempersempit keseimbangan antara impor dan ekspor, prioritas utama bagi Presiden Donald Trump. AS telah mengenakan China dengan tarif senilai $ 200 miliar untuk beberapa barang, yang telah memicu pembalasan. AS memiliki defisit $ 261,1 miliar secara tahunan dengan China hingga saat ini, $ 38,6 miliar di antaranya terjadi pada bulan Agustus.
Selain itu, AS telah menerapkan tarif baja dan aluminium secara luas dan sedang bernegosiasi dengan Uni Eropa, India, dan mitra dagang utama lainnya.
Salah satu kontributor utama pada ketidakseimbangan bulan Agustus adalah kedelai, titik perang perang yang diperebutkan. Ekspor Kedelai jatuh $ 1 miliar untuk bulan itu.
Secara keseluruhan, pasokan industri dan ekspor bahan turun $ 2,4 miliar, makanan dan minuman turun $ 1,2 miliar, sementara barang-barang konsumsi naik $ 1,6 miliar. Di sisi impor, kendaraan otomatis, suku cadang dan mesin naik $ 1 miliar, sementara barang-barang konsumsi meningkat $ 900 juta.
Kenaikan Agustus terjadi di tengah peningkatan defisit barang sebesar $ 3,6 miliar dan surplus layanan sebesar $ 400 juta. Untuk tahun ini, ekspor telah meningkat $ 129,6 miliar sementara impor naik $ 160,6 miliar, keduanya mencerminkan kenaikan 8,4 persen.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group
