(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa bergerak lebih rendah pada Senin (15/10), terpicu sentimen bearish seperti kekhawatiran pembicaraan Brexit, perlambatan potensial dalam ekonomi China dan suku bunga AS yang lebih tinggi membatasi selera investor.
Indeks Stoxx 600 Eropa turun sekitar 0,1 persen sesaat setelah bel pembukaan, dengan sebagian besar sektor dan bursa utama di wilayah negatif.
Indeks FTSE Inggris turun 0,34 persen. Indeks DAX Jerman melemah 0,12 persen. Indeks CAC Perancis merosot 0,46 persen.
Banyak investor tetap dalam suasana hati-hati pada hari Senin, menyusul gejolak pasar tiba-tiba pada pekan perdagangan sebelumnya. Aksi jual global disalahkan pada serangkaian faktor, termasuk dampak perang perdagangan AS-China, lonjakan imbal hasil obligasi AS dan kegelisahan menjelang musim penghasilan.
Melihat saham individu, Convatec Inggris jatuh ke dasar patokan Eropa selama transaksi awal, tak lama setelah CEO Paul Moraviec mengatakan kepada dewan perusahaan bahwa dia ingin pensiun. Perusahaan produk dan teknologi medis global juga memangkas proyeksi setahun penuh pada hari Senin, mendorong saham ke penurunan lebih dari 30 persen.
Sementara itu, Chr. Hansen melonjak ke arah puncak indeks di tengah berita laba. Saham yang terdaftar di Kopenhagen ini naik lebih dari 4 persen setelah melaporkan hasil kuartal keempat sedikit lebih baik dari perkiraan.
Kembali di Eropa, investor terlihat menantikan KTT penting Eropa pada hari Rabu. Negosiator dari Inggris dan Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan Brexit selama akhir pekan, dengan kedua belah pihak menyebut masalah yang belum terselesaikan terkait dengan pemeriksaan perbatasan antara Irlandia dan Irlandia Utara.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang berpotensi naik jika data Retail Sales September AS terealisir meningkat. Namun perlu juga dicermati perkembangan ekonomi di Eropa dan perkembangan pembicaraan Brexit.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group