Yield SUN Berpotensi Turun Terbatas

675
Vibizmedia

(Vibiznews – Bonds & Mutual Funds) – Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan kembali bergerak bervariasi dengan kecenderungan turun pada perdagangan Rabu (5/12). Hal ini didorong oleh meningkatnya persepsi risiko akibat dari koreksi yang terjadi di pasar saham global. Namun para analis berpendapat, penurunan harga SUN akan cenderung terbatas. Sebab, investor akan memanfaatkan peluang penurunan harga untuk membeli SUN. Imbal hasil SUN masih menarik bagi investor domestik seiring laju inflasi yang terkendali

Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak turun pada perdagangan Rabu (5/12). Hal ini ditopang oleh fenomena inverted yield yang dialami imbal hasil US Treasury tenor 2 tahun hingga 5 tahun.

Para ekonom berpendapat, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) turun 2 bps ke level 2,91% sedangkan jangka menengah (30 tahun) stabil di level 3,17%. Turun tajamnya imbal hasil US Treasury dalam sepekan terakhir masih disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap ekonomi AS yang diramal melemah di tahun depan. “Pelemahan ini seiring belum jelasnya arah perang dagang AS dan China serta kemungkinan masih naiknya tingkat suku bunga acuan AS.

Kekhawatiran investor juga mendorong terjadinya inverted pada imbal hasil US Treasury. Dalam hal ini, imbal hasil US Treasury tenor 2 tahun (2,79%) berada di level yang lebih tinggi ketimbang tenor 5 tahun (2,78%).

Imbal hasil SUN berpotensi turun pada hari ini. Namun, penurunan ini cenderung terbatas mengingat rupiah terancam mengalami pelemahan. Prediksinya imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di rentang 7,80%-7,90% pada hari ini.

Sebagai catatan, hingga bulan November, inflasi sepanjang tahun ini tercatat sebesar 2,50% (ytd). Jadi, kemungkinan inflasi hingga akhir tahun ini masih akan berada di bawah target yaitu 3,5%.

Sebelumnya, harga SUN pada perdagangan kemarin bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan. Penyebabnya adalah aksi ambil untung oleh investor yang memanfaatkan momentum pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

Harga SUN tenor pendek mengalami penurunan berkisar 3—15 bps yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 7 bps. Harga SUN tenor menengah terlihat turun hingga 17 bps yang menyebabkan terjadinya kenaikan imbal hasil berkisar 2—4 bps. Adapun harga SUN tenor panjang terlihat bergerak bervariasi dengan perubahan harga berkisar 3—60 bps sehingga mendorong terjadinya perubahan imbal hasil hingga 7 bps.

 

 

Belinda Kosasih/Coordinating Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting

Editor: Asido Situmorang

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here