(Vibiznews – Forex) – Perdagangan forex hari Kamis (20/12) yang berakhir Jumat pagi (21/12) menjadi hari keempat perdagangan terburuk bagi dolar AS dan menguntungkan bagi rival utamanya khususnya kurs euro yang sempat mencapai posisi tertinggi dalam 1 bulan.
Peristiwa Forex di Amerika
Dolar AS melemah terhadap semua rival utamanya ditengah sentimen investor masih belum pulih dari pernyataan hawkish kemarin dari Federal Reserve, bertambah buruk setelah Presiden Trump menolak menandatangani RUU pendanaan jangka pendek yang baru saja disahkan di Senat sehingga berpotensi terjadinya shutdown pemerintah.
Presiden Trump dilaporkan mempertimbangkan hak veto dari RUU tersebut karena marah atas kurangnya dana untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang dijanjikan akan disetujui sebelum akhir tahun.
Kondisi buruk juga datang dari kalender ekonomi forex yang mengecewakan telah menambah kekhawatiran tentang rencana Fed mengetatkan kebijakan tahun 2019 di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi global. Yaitu data klaim pengangguran awal untuk periode pekan yang berakhir 15 Desember, naik menjadi 214.000, meningkat 8.000 dari tingkat tidak direvisi pekan sebelumnya sebesar 206.000.
Kemudian datang data buruk lainnya yaitu data aktivitas manufaktur di wilayah Philadelphia turun menjadi 9,4 pada bulan Desember setelah jatuh ke 12,9 pada bulan November. Namun terdapat angin segar dari data Conference Board untuk indikator ekonomi AS di bulan November menunjukkan peningkatan moderat dengan naik 0,2 persen pada November setelah turun 0,3 persen direvisi pada bulan Oktober.
Peristiwa Forex di Eropa
Surplus transaksi berjalan zona euro meningkat pada bulan Oktober setelah menurun di bulan sebelumnya, tetapi lebih rendah dari bulan yang sama tahun lalu. Surplus tersebut naik menjadi EUR 23 miliar dari EUR 18 miliar pada bulan September, angka dari Bank Sentral Eropa setelah bulan Oktober 2017 surplusnya adalah EUR 35 miliar.
Di Inggris, komite pembuat kebijakan Bank of England dengan suara bulat menetapkan suku bunga utama dan target pembelian aset tidak berubah seperti yang diharapkan. Sembilan anggota Komite Kebijakan Moneter mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada 0,75 persen sesuai dengan ekspektasi para ekonom.
BOE juga memproyeksikan inflasi jatuh di bawah 2 persen dalam beberapa bulan mendatang karena harga minyak yang lebih rendah. Kalender ekonomi Inggris, data penjualan ritel naik untuk pertama kalinya dalam tiga bulan pada bulan November yang melampaui ekspektasi para ekonom, berkat promosi Black Friday dan belanja online, sementara tren jangka panjang adalah perlambatan, di tengah ketidakpastian Brexit yang persisten.
Peristiwa Forex Asia
Bank of Japan kembali mengumumkan kebijakan moneter ultra-longgar tidak berubah dan menegaskan janji mereka untuk mempertahankan suku bunga sangat rendah untuk jangka waktu yang panjang di tengah indikasi perlambatan ekonomi global.
Untuk peristiwa forex akhir pekan ini, perdagangan mungkin dipengaruhi oleh data ekonomi utama, termasuk pembacaan akhir pada PDB kuartal ketiga AS serta laporan pesanan barang tahan lama, pendapatan dan belanja pribadi, dan sentimen konsumen dari UoM.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul Allens


