(Vibiznews – Forex)- Mengakhiri perdagangan forex hari kedua tahun 2019 pada hari Kamis (03/01) dolar melemah terhadap semua rival utamanya, tetapi pulih dari awal yang lemah terhadap Yen Jepang. Peristiwa forex yang terjadi pada hari itu hanya dipengaruhi beberapa rilis data ekonomi yang mixed, baik di Amerika dan juga Eropa. Tekanan terhadap dolar banyak dibantu oleh data yang dirilis pada sesi Amerika.
Dari kawasan Eropa data yang penting yaitu data pertumbuhan sektor konstruksi Inggris yang dilaporkan buruk namun tidak membuat kurs poundsterling melemah terhadap dolar justru sebaliknya. Data survei dari IHS Markit untuk periode Desember 2018 tersebut menunjukkan data yang terlemah dalam tiga bulan, dimana terjadi peningkatan lambat dalam pekerjaan komersial.
Kemudian peristiwa yang mempengaruhi sentimen pasar terjadi di sesi Amerika, dimana terdapat beberapa data yang mixed. Seperti data pertumbuhan pekerjaan sektor swasta di bulan Desember yang dilaporkan prosesor penggajian ADP mengatakan pekerjaan sektor swasta melonjak 271.000 pekerjaan pada Desember setelah naik 157.000 pekerjaan periode bulan November.
Kemudian laporan selanjutnya menunjukkan data yang negatif yaitu klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS pada minggu yang berakhir tanggal 29 Desember oleh Departemen Tenaga Kerja menunjukkan terjadi peningkatan yang lebih besar dari periode sebelumnya, data meningkat naik 10.000 menjadi 231.000 dari tingkat sebelumnya 221.000.
Tekanan terhadap dolar bertambah oleh laporan Institute for Supply Management terhadap aktivitas produksi manufaktur pada bulan Desember yang menunjukkan penurunan yang jauh lebih besar dari yang diharapkan oleh indeks aktivitasnya di sektor manufaktur. Indeks turun menjadi 54,1 pada Desember setelah naik menjadi 59,3 pada November, merosot level terendah sejak mencapai 53,4 pada November 2016.
Terhadap mata uang utama, dolar telah turun sekitar 1,1400 terhadap Euro dari ketinggian awal perdagangan di 1,1309. Terhadap poundsterling dolar jatuh ke sekitar 1,2625 dari posisi 1,2514 pada awal sesi. Demikian terhadap yen Jepang sempat merosot ke level terendah 106.74 , namun naik kembali ke posisi 107.825.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang