(Vibiznews – Index) – Bursa Asia diperdagangkan lebih rendah pada hari terakhir perdagangan pekan ini hari Jumat (04/01) setelah penurunan tajam pada bursa saham AS semalam karena proyeksi kuartalan yang mengerikan dari Apple memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Di bursa saham Jepang usai libur selama 2 hari perdagangan, indeks Nikkei 225 turun 3,27 persen dengan indeks Topix turun 2,3 persen dengan hampir semua sektor mengalami penurunan. Tekanan jual paling kuat dari saham konglomerat Jepang Softbank hingga turun 5,23 persen dan Fast Retailing turun 6,21 persen.
Saham-saham di Australia juga alami tekanan jual, dengan indeks patokan ASX 200 turun 0,89 persen karena banyak sektor masuk zona merah. Sektor yang paling besar penurunannya yaitu saham sektor keuangan yang sangat tertekan turun 0,79 persen seperti saham ANZ tergelincir 0,66 persen, Commonwealth Bank of Australia merosot 0,6 persen, Westpac turun 0,4 persen dan National Australia Bank turun 0,21 persen.
Demikian juga perdagangan bursa saham di Cina juga jatuh setelah pasar dibuka sementara itu indeks Hang Seng Hong Kong mengalahkan tren penurunan untuk diperdagangkan naik 0,1 persen. Di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir sekitar 0,1 persen.
Sebagai informasi perdagangan saham di bursa Amerika semalam, banyak saham dijual di tengah kekhawatiran ekonomi global yang melambat dan data yang lebih lemah dari perkiraan pada manufaktur AS. Indeks Dow Jones anjlok 2,8 persen, indeks S&P 500 turun 2,47 persen sementara Nasdaq Composite turun 3 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul Allens