(Vibiznews-Forex) – Kurs poundsterling dalam pair GBPUSD hari Kamis (16/01) yang dibuka melemah awal sesi Asia terus berlanjut oleh suramnya fundamental pair pasca pemungutan suara parlemen untuk UU kesepakatan Brexit yang diajukan oleh PM Inggris Theresa May.
Ditolaknya mosi persetujuan kesepakatan tersebut membuat kondisi politik di Inggris menjadi galau, apalagi pemimpin oposisi Jeremy Corbyn menyerukan mosi tidak percaya kepada pemerintahan Theresa May. Kondisi buruk lainnya bisa dihadapi pair yaitu rilis data inflasi yang diperkirakan lebih rendah dari periode sebelumnya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada 1.2857 kini berada di 1.2853 berusaha naik menuju 1.2872 yang merupakan posisi tertinggi di sesi Asia dan jika tembus akan lanjut naik ke upper BB11 D1 di 1.2927 sebelum R1. Namun jika bergerak negatif akan turun kembali ke posisi 1.2823 dan jika tembus meluncur ke S1.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.3250 | 1.3190 | 1.2955 | 1.2805 | 1.2702 | 1.2556 | 1.2454 |
Buy Avg | 1.2918 | Sell Avg | 1.2805 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group