(Vibiznews – Index) – Pembukaan perdagangan saham di bursa utama kawasan Eropa hari Selasa (22/01) alami tekanan jual yang cukup besar sehinga membuat indeks masuk kembali dalam zona merah melanjutkan trend perdagangan saham perdagangan sebelumnya oleh buruknya data pertumbuhan ekonomi China.
Aksi jual saham global yang berlanjut sejak perdagangan sesi Asia mendapat sentimen negatif tambahan dari laporan pemangkasan proyeksi pertumbuhan global oleh IMF. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan termasuk tarif perdagangan antara China dan Amerika Serikat dan kelemahan dalam industri otomotif Jerman.
Indeks Stoxx Europe 600 lebih rendah sekitar 0,4 persen dengan semua bursa utama jatuh pada jam pertama perdagangan. Indeks Benchmark Eropa tersebut mencapai level tertinggi sejak 5 Desember. Indeks DAX Jerman turun 0,28 persen, indeks CAC 40 Perancis anjlok sekitar 0,26 persen dan indeks FTSE 100 melemah 0,20 persen.
Melihat info perdagangan saham-saham terkenal seperti saham UBS merosot sebesar 4,4 persen setelah laporan laba mereka meleset dari perkiraan. Kemudian ada saham maskapai penerbangan EasyJet Inggris juga turun 0,8 persen.
Dalam berita lain, di Inggris, Perdana Menteri Theresa May terus berusaha menyelamatkan rencana Brexitnya dan berjanji akan lebih fleksibel dihadapan parlemen pada hari Senin. Dia mengatakan dia juga akan mencari konsesi lebih lanjut dari Uni Eropa di perbatasan Irlandia, sebuah batu sandungan utama dalam proses Brexit.
Sebagai informasi untuk perdagangan sebeluHamnya, indeks bursa Eropa sebagian besar lebih rendah pada hari Senin setelah data PDB yang lemah dari Tiongkok mengkonfirmasi perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia. DAX Jerman turun 0,62 persen dan CAC 40 Prancis berakhir lebih rendah sebesar 0,17 persen, sedangkan FTSE AS sedikit naik.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang