Splinternet, Prediksi Internet Dikuasai Dua Kekuatan Besar : AS dan China

1556

(Vibiznews – Technology) Dua kekuatan internet terbesar dunia akan muncul dalam lima tahun ke depan, dimana satu bagian dipimpin oleh China dan satu bagian lagi dipimpin oleh Amerika Serikat. Hal ini menjadi prediksi Kaifu Lee, CEO perusahaan modal ventura Sinovation Ventures yang yang berbasis di China, kepada CNBC di Davos belum lama ini.

Konsep ini telah dijuluki “splinternet,” dan mengacu pada masa depan di mana internet terfragmentasi, diatur oleh peraturan terpisah dan dijalankan oleh layanan yang berbeda.

Definisi terpadu masih belum jelas, tetapi diperkirakan aplikasi dan layanan China dan Amerika Serikat, masing-masing mendominasi separuh dari internet dunia. Konsep itu menjadi topik diskusi di World Economic Forum di Davos, Swiss, bulan lalu.

Dengan kemungkinan ada dua kekuatan internet yang muncul, maka itu bukan China dan seluruh dunia lainnya. Itu akan menjadi China dan negara-negara yang mengadopsi aplikasi China, dan negara-negara yang mengadopsi aplikasi Amerika Serikat,” tambah Lee.

Lee yang pernah menjabat sebagai kepala Google untuk China menambahkan, bisa jadi aplikasi China akan mengalami kesulitan diadopsi di AS dan Eropa dan negara-negara berbahasa Inggris, dan ini akan mendapatkan penerimaan yang cepat di India, Asia Tenggara, Amerika Selatan, Timur Tengah dan bahkan sedikit di Afrika.

“China memiliki lebih banyak data, lebih banyak pengguna, lebih banyak penggunaan per data. Dan ada kebijakan pemerintah yang sangat pro-AI. Jadi hal-hal ini menyebabkan China menjadi yang terdepan dalam implementasi AI, meskipun tidak menjadi yang terdepan dalam penelitian AI” kata Lee.

Memang perusahaan seperti Alibaba dan Tencent sudah memperluas layanan mereka di luar negeri dan mengakuisisi atau berinvestasi di perusahaan-perusahaan di seluruh Asia. Sebagai contoh, Alibaba memiliki saham mayoritas di perusahaan e-commerce Asia Tenggara Lazada, sementara Tencent memiliki investasi di perusahaan perjalanan yang berasal dari Indonesia, Go-Jek. Raksasa teknologi China terus mencari untuk menyebarkan jaringan kuat mereka ke luar negeri.

Lee adalah di antara sejumlah suara yang memperkirakan bahwa apa yang disebut splinternet akan muncul. Tahun lalu, mantan CEO Google Eric Schmidt mengatakan dia memrediksi adanya kekuatan internet yang dipimpin orang China, dan internet non-China yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Amerika Serikat dan China berjuang untuk mendominasi tidak hanya untuk internet, tetapi teknologi lain yang saling terkait termasuk 5G dan kecerdasan buatan (AI).

AI khususnya adalah teknologi yang dipandang penting untuk mendukung industri masa depan dan salah satu dari sebagian akan membentuk cara internet terlihat di masa depan. AI adalah istilah luas yang mencakup pengembangan algoritma yang mampu beradaptasi dan belajar, yang dapat mendorong otomatisasi banyak tugas. AI dapat diterapkan ke banyak industri secara global.

Lee mengatakan bahwa saat ini, A.S. lebih kuat dalam penelitian AI, sementara China bergerak maju dengan implementasi aktual dari teknologi kecerdasan buatan. Tapi itu bisa berubah segera.

Pemerintah ekonomi terbesar kedua di dunia ini menekankan pengembangan AI dalam rencana “Made in China 2025” – cetak biru resmi negara itu untuk mendominasi berbagai bidang teknologi di masa depan. Dan pada tahun 2017, China menyusun rencana yang diharapkan akan menjadikannya pemimpin dunia dalam AI pada tahun 2030.

Baik AS dan China telah agresif dalam mengembangkan AI, dan temuan baru-baru ini menunjukkan perselisihan antara AS dan Cina dalam hal pengajuan paten.

Sebuah studi dari Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) AS yang diterbitkan minggu lalu menemukan bahwa perusahaan Amerika Serikat IBM dan Microsoft adalah dua organisasi di dunia dengan pengajuan paten yang paling terkait dengan AI. Tetapi di antara kelompok-kelompok penelitian dan universitas, organisasi China memegang 17 dari 20 tempat teratas dalam hal total pengajuan paten.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here