(Vibiznews – Index) – Pasca hari libur Tahun Baru Imlek masih banyak bursa Asia yang belum buka pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (06/02), yang buka perdagangan sahamnya bursa saham Jepang, Australia, Philipina, India dan Indonesia. Namun perdagangan saham cukup ramai sehingga indeks bursa utama bergerak kuat, oleh sentimen pasar masih menanti hasil pidato kenegaraan Presiden AS Donald Trump.
Di bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 menguat 84 poin atau 0,40 persen yang ditopang oleh saham eksportir utama lebih tinggi karena posisi yen yang lebih lemah. Saham Panasonic memperoleh kenaikan 4 persen, Canon naik 0,4 persen dan Mitsubishi Electric naik tipis 0,1 persen, sementara Sony menurun lebih dari 4 persen.
Saham perbankan bergerak positif seperti saham Mitsubishi UFJ Financial naik 0,1 persen, dan Sumitomo Mitsui Financial naik 0,4 persen. Namun untuk saham minyak turun oleh anjloknya harg aminak seperti saham Japan Petroleum menurun 0,6 persen dan Inpex kehilangan 0,5 persen.
Pasar saham Australia naik memperpanjang keuntungan dari sesi sebelumnya menyusul isyarat positif semalam dari Wall Street dengan saham pertambangan lebih tinggi, sementara saham bank dan minyak lemah.
Indeks acuan ASX 200 menguat 33 poin atau 0,55 persen dari perdagangan sebelumnya yang melonjak di tengah keuntungan kuat saham sektor perbankan. Saham penambang yang menguat seperti saham Fortescue Metals naik 0,4 persen, Rio Tinto naik hampir 1 persen dan BHP Group naik lebih dari 1 persen.
Sementara itu saham yang melemah yaitu saham minyak seperti saham Oil Search merayap turun 0,1 persen, Santos lebih rendah 0,2 persen dan Woodside Petroleum menurun 0,6 persen. Juga saham perbankan seperti saham Westpac, ANZ Banking dan National Australia Bank lebih rendah di kisaran 1,1 persen hingga 1,7 persen.
Untuk perdagangan saham di Indonesia, indeks harga saham gabungan atau IHSG bergerak positif dan menguat cukup signifikan dengan kenaikan 0,88 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
