(Vibiznews – Index) Pasar saham Asia ditutup lebih rendah pada hari Selasa (26/02) setelah melonjak kemarin, dengan investor mencari kejelasan perdagangan AS-China sehari setelah Presiden Donald Trump menunda batas waktu tarif yang direncanakan pada awal Maret.
Bursa saham China daratan tergelincir setelah memperoleh kenaikan kuat pada hari Senin. Indeks Shanghai turun 0,67 persen menjadi sekitar 2.941,52. Indeks Shenzhen merosot 0,486 persen menjadi sekitar 1.549,71.
Pergerakan itu terjadi setelah saham China naik tajam pada hari Senin di belakang optimisme pada negosiasi perdagangan AS-China, dengan indeks Shanghai melonjak lebih dari 5 persen ke wilayah pasar bullish.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,65 persen, pada 28772.06.
Di tempat lain di Asia, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,37 persen menjadi ditutup pada 21.449,39 sedangkan Topix turun 0,23 persen untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 1.617,20. Saham pembuat robot Fanuc tergelincir 1,29 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,27 persen menjadi ditutup pada 2.226,60 karena saham Samsung Electronics turun 1,27 persen.
Indeks ASX 200 Australia turun 0,94 persen karena sektor energi turun 0,55 persen. Saham minyak sebagian besar turun setelah minyak mentah turun lebih dari 3 persen pada hari Senin setelah tweet dari Trump ke OPEC bahwa harga “semakin tinggi.” Santos turun 2,55 persen dan Woodside Petroleum tergelincir 0,2 persen sementara Beach Energy naik 0,49 persen.
Setelah kemerosotan hari Senin, harga minyak berjuang untuk keuntungan pada Selasa sore selama jam perdagangan Asia. Patokan internasional kontrak berjangka minyak mentah Brent tergelincir sedikit ke $ 64,74 per barel. Minyak mentah berjangka AS turun 0,31 persen menjadi $ 55,31 per barel.
Semalam di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 60,14 poin menjadi ditutup pada 26.091,95 sementara S&P 500 menambahkan 0,1 persen untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 2.796,11. Indeks Nasdaq naik 0,36 persen menjadi ditutup pada 7.554,46.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang akan mencermati sentimen perdagangan AS-China dan komentar pejabat Fed untuk perkembangan ekonomi AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group