(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan hari Jumat (08/03) kehilangan kekuatan di sesi Asia imbas anjloknya imbal hasil obligasi AS semalam dan memburuknya sentimen perdagangan aset risiko yang terlihat pada lemahnya perdagangan saham bursa Asia. Yield Treasury AS 10-tahun turun tujuh basis poin membuat dolar kurang menarik setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menahan kenaikan suku bunga hingga 2020.
Anjloknya bursa saham Asia selain imbas lemahnya saham Wall Street dan penurunan imbal hasil obligasi AS juga pagi ini diperburuk oleh data perdagangan China yang terperosok cukup parah. Tekanan pair juga dipicu oleh kekuatan yen Jepang yang menerima kekuatan dari data PDB Q4-2018 negara tersebut yang meningkat dari periode sebelumnya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY dibuka pada posisi 111.55 kini berada di posisi 111.38 tertekan turun menuju S2 dan jika tembus meluncur ke S3. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menuju 111.64 dan jika tembus mendaki ke R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
112.11 | 111.96 | 111.76 | 111.52 | 111.35 | 111.17 | 110.95 |
Buy Avg | 111.66 | Sell Avg | 111.34 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group