(Vibiznews – Forex) – Di akhir perdagangan forex sesi Asia hari Selasa (12/03) posisi dolar AS masih defensif terhadap beberapa rival utamanya melanjutkan trend negatif perdagangan sebelumnya. Posisi dolar hanya menguat terhadap yen Jepang dan juga swiss franc oleh perminaan terhadap mata uang beresiko tinggi.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya kini berada pada posisi 97,07 atau turun sekitar 0,15% dari perdagangan sebelumnya, setelah dibuka awal sesi Asia pada posisi 97.14. Indeks sempat menyentuh posisi terendah di 97.05 dan tertinggi di 97.22.
Sentimen pasar kini sedang memburu aset resiko oleh kuatnya perdagangan bursa saham dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS. Dolar berpotensi bullish pasca kenaikan yield obligasi tersebut, dimana imbal hasil obligasi naik mendekati 2,67%.
Kuatnya permintaan aset resiko juga menerima sentimen perkembangan optimis Brexit yang pada malam ini akan dilakukan pemungutan suara parlemen untuk kesepakatan Brexit PM Inggris dengan UE.
Untuk pergerakan selanjutnya, analyst Vibiz research Center memperkirakan secara teknikal indeks akan berada di posisi negatif pada kisaran support 97.00-96.70. Dan untuk pergerakan kuat akan naik ke posisi resisten di 97.30-97.90.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang