(Vibiznews – Index) – Setelah perdagangan awal pekan bursa Amerika bergerak rally, perdagangan selanjutnya yang ditutup hari Rabu (13/03) keuntungan perdagangan sahamnya mixed. Karena hanya 2 indeks yaitu Nasdaq dan S&P 500 saja yang melanjutkan pergerakan keatas, indeks Dow Jones melemah.
Akhir perdagangan di Wall Street, indeks Dow Jones turun 96,22 poin atau 0,4 persen menjadi 25.554,66, sementara indeks Nasdaq naik 32,97 poin atau 0,4 persen menjadi 7.591,03 dan indeks S&P 500 naik 8,22 poin atau 0,3 persen menjadi 2.791,52.
Kerugian yang dicetak oleh Dow Jones sebagian besar disebabkan oleh penurunan berkelanjutan oleh saham Boeing (BA) sebagai raksasa kedirgantaraan anjloknya makin parah setelah perdagangan sebelumnya merosot 5,3 persen , kini saham anjlok 6,2 persen.
Bertambah ambruknya saham Boeing terjadi setelah Uni Eropa, Cina, AS dan negara-negara lain tidak akan memakai produk jet 737 MAX setelah kecelakaan kedua dalam waktu kurang dari 6 bulan, di Indonesia dan juga Ethopia.
Sementara itu perdagangan saham Nasdaq dan S&P500 diuntungkan oleh rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari ekspektasi, dimana data ini memberikan arahan bagi Federal Reserve akan terus menahan diri dari menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Setelah melaporkan tidak ada perubahan harga konsumen selama beberapa bulan terakhir, Departemen Tenaga Kerja merilis laporan yang menunjukkan sedikit kenaikan harga konsumen di bulan Februari. Inflasi naik 0,2 persen pada Februari setelah sebelumnya tidak berubah selama tiga bulan berturut-turut. Namun untuk indeks harga konsumen inti hanya naik tipis 0,1 persen di Februari setelah naik 0,2 persen di Januari.
Untuk pergerakan saham di wall Street, saham gas alam menunjukkan pergerakan signifikan ke atas selama sesi, sehingga memberika kenaikan 2,5 persen pada NYSE Arca Natural Gas Index. Lompatan harga saham di sektor gas alam datang di tengah kenaikan harga komoditas, dengan gas alam untuk pengiriman April naik $ 0,012 menjadi $ 2,784 per juta BTU.
Kekuatan yang cukup besar juga terlihat di antara saham-saham layanan minyak, yang tetap positif meskipun harga minyak mentah kembali turun dari level tertingginya. Terlihat pada ndeks Layanan Minyak Philadelphia naik 2,5 persen. Demikian juga saham emas juga mendapat kekuatan substansial yang diuntungkan dari rebound harga logam mulia.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang