(Vibiznews-Forex)– Kurs poundsterling dalam pair GBPUSD pada hari Senin (25/03) bergerak lemah oleh profit taking pasar karena perkembangan di sekitar Brexit setelah pekan lalu UE siap untuk memperpanjang batas waktu Brexit hingga 22 Mei. Pekan lalu sentimen pasar optimis, namun kemudian pasar ragu akan usaha Theresa May selanjutnya.
Pasar meragukan PM Inggris tersebut berhasil memikat parlemen hari Selasa besok, karena jika gagal maka Inggris resmi keluar dari Uni Eropa pada tanggal 14 April tanpa syarat. Pergerakan selanjutnya selain menanti perkembangan Brexit, pada sesi Amerika terdapat pidato Presiden Federal Reserve Bank of Chicago dan Philadelphia, yaitu Charles Evans dan Patrick Harker selain indeks Aktivitas Nasional Fed Chicago AS dapat memperoleh perhatian investor juga.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada 1.3209 ini berada di posisi 1.3195 sedang turun ke posisi MA3 D1 di 1.3170 dan jika tembus meluncur ke S1 hingga S2. Namun jika bergerak positif akan naik kembali menuju posisi 1.3217 dan jika tembus akan mendaki R1.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.3395 | 1.3302 | 1.3251 | 1.3161 | 1.3106 | 1.3020 | 1.2968 |
Buy Avg | 1.3222 | Sell Avg | 1.3143 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting