(Vibiznews – Forex) – Di akhir perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (28/03) posisi dolar AS melepaskan diri dari upaya bullish baru-baru ini dan kini sedang bergerak menuju support kuatnya. Setelah mencatat posisi tertinggi baru 2 minggu perdagangan sebelumnya, indeks dolar sekarang menghadapi beberapa tekanan jual prospek perdagangan aset risiko yang suram dan penurunan terus-menerus dalam imbal hasil obligasi AS.
Indeks dolar yang menunjukkan posisi kekuatan dolar AS terhadap rival-rival utamanya di pasar forex sedang melemah 0,17 persen ke posisi 96.74 setelah dibuka pada awal sesi Asia di posisi 96.94. Indeks sempat menyentuh posisi tinggi di 96.98 dan titik rendah di 96.77.
Imbal hasil obligasi Amerika yang terpantau di sesi Asia bergerak turun ke posisi 2,35% yang merupakan posisi terendah dalam 15 bulan, yang membangkitkan kembali kekhawatiran resesi ekonomi di AS setelah menguasai pasar sejak perdagangan akhir pekan lalu.
Kelemahan signifikan dalam imbal hasil obligasi tetap tidak berkurang karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global terus bergulir yang ditopang spekulasi kemungkinan pelonggaran kebijakan oleh bank sentral utama Fed.
Untuk sentimen selanjutnya pada sesi Amerika, dari kalender ekonomi AS terdapat rilis final PDB AS untuk periode Oktober-Desember akan menjadi pusat perhatian selain data klaim pengangguran mingguan dan data penjualan rumah tertunda. Selain iterdapat juga beberapa pidato dari pejabat Fed seperti R. Quuarles akan berbicara di sebuah acara ECB di Frankfurt, Wakil Ketua Fed R.Clarida berbicara di Bank of France di Paris, M.Bowman akan berada dalam diskusi panel tentang Komunitas Pertanian dan Perbankan dan Ketua Fed St Louis J.Bullard akan berbicara di Wisconsin.
Untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz research Center memperkirakan secara teknikal indeks akan berada di support di 96.72-96.50. Namun jika bergerak positif kembali akan turun ke kisaran posisi resisten 97.02-97.20.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang