(Vibiznews – Forex) – Sejak perdagangan awal pekan ini pasar keuangan global seperti bursa saham, forex, komoditi berjangka dan obligasi dipengaruhi oleh sentimen ancaman perang dagang AS versus UE (United Europe). Berita ini memberikan kekhawatiran investor akan pertumbuhan ekonomi global yang selama ini terhambat oleh beberapa faktor.
Berita yang muncul di banyak media bahwa Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif dagang pada barang-barang Eropa sebagai respons terhadap subsidi Uni Eropa untuk Airbus. Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer memperkirakan kerugian dari subsidi UE tersebut $11 miliar dalam perdagangan setiap tahunnya.
Dalam cuitan di twitternya Presiden AS Donald Trump menyatakan Uni Eropa telah mengambil keuntungan pada perdagangan dengan AS selama bertahun-tahun. Trump menyerukan “ini akan segera berhenti”.
Lighthizer menyatakan kasus ini telah dalam proses pengadilan selama 14 tahun, dan sudah saatnya Amerika Serikat bertindak. Pemerintah AS sedang bersiap untuk merespons segera ketika WTO mengeluarkan temuannya tentang tindakan balasan Amerika ini.
Pemerintah AS bertujuan mencapai kesepakatan dengan UE untuk mengakhiri semua subsidi WTO yang tidak konsisten untuk pesawat sipil besar. Sehingga ketika UE mengakhiri subsidi yang merugikan AS tersebut maka ancaman pengenaan tarif dagang terhadap beberapa barang Eropa yang masuk ke Amerika.
Dari pihak Eropa sendiri, seorang juru bicara Komisi Eropa menyampaikan kepada beberapa media bahwa dampak buruk dari subsidi tersebut sangat dibesar-besarkan dan berjanji untuk membalas terhadap ancaman setiap tarif baru yang dikenakan AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang