(Vibiznews-Forex)– Kurs poundsterling dalam pair GBPUSD pada hari Rabu (24/04) yang dibuka pada posisi terendah dalam sembilan minggu melanjutkan trend sebelumnya oleh sentimen kembalinya anggota parlemen Inggris dari resesi Paskah dengan pesimisme Brexit.
Selain meragukan posisi pemerintahan PM Inggris Theresa May, perkembangan yang kurang pada pembicaraan lintas partai untuk mengatasi kebuntuan Brexit masih terus membebani poundsterling. Anjloknya pair juga oleh karena kekuatan dolar AS hingga sebelumnya mencapai rekor tinggi 22 bulan. Selanjutnya pergerakan ekuitas AS, politik dan Brexit adalah beberapa yang perlu diperhatikan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada 1.2940 ini berada di posisi 1.2934 sedang naik menuju posisi bawah BB11 D1 di 1.2911 dan jika tembus akan meluncur ke S1 hingga S3. Namun jika bergerak positif kembali akan naik menuju MA3 D1 di 1.2950 dan jika tembus mendaki ke R1 hingga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
1.3083 | 1.1.3050 | 1.2988 | 1.2956 | 1.2917 | 1.2848 | 1.2786 |
Buy Avg | 1.2950 | Sell Avg | 1.2910 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting