Saham China Masih Kuat Meski Data PMI Buruk, Bursa Asia Retreat

571

(Vibiznews – Index) – Mayoritas perdagangan saham bursa kawasan Asia Pasifik hari Selasa (30/04) alami pelemahan yang cukup signifikan  kecuali bursa saham China meskipun pemerintah melaporkan kinerja bisnis manufaktur negeri tersebut alami penurunan.

Bursa saham China justru alami pergerakan yang kuat sejak awal sesi meskipun NBS rilis data manufaktur PMI bulan April lebih rendah dari periode bulan sebelumnya, sehingga indeks Shanghai menguat 0,43 persen. Namun indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong melemah 0,48 persen

Indeks Kospi di bursa saham Korea Selatan tergelincir  hingga turun 0,46%  dengan tekanan turun saham industri kelas berat Samsung Electronics anjlok  lebih dari 1% setelah perusahaan mencatat penurunan 60% dalam setahun pada laba kuartal pertamanya. Demikian juga rivalnya, pembuat chip SK Hynix juga  turun lebih dari 1%.

Di kawasan pasifik juga terjadi pergerakan indeks utama yang mixed dengan bursa saham Australia anjlok sehingga indeks ASX 200 turun 0,49% dan sebagian besar sektor tergelincir setelah rilis data manufaktur China.  Penguatan terjadi pada bursa saham New Zealand dengan indeks NZX50 menguat 0,15 persen.

Lihat: Data Manufaktur China Rugikan Pasar Keuangan Australia

Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta masih terus bergerak rally, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,24 persen ke posisi 6444.74. Support kuat indeks dipicu oleh penguatan saham-saham unggulan sektor konsumer dan manufaktur.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here