Ambruknya Saham Intel Pertebal Kerugian Bursa Amerika

851

(Vibiznews – Index) – Dampak dari cuitan twitternya Presiden AS Donald Trump masih terus berlangsung hingga sekarang di pasar keuangan global, bursa saham Amerika yang banyak rugi karena sentimen tersebut berlanjut hingga akhir perdagangan bursa Wall Street beberapa saat lalu hari Jumat (10/05). Indeks utama bursa tersebut ditutup anjlok cukup signifikan.

Indeks Dow Jones  turun 372,21 poin atau 1,4 persen pada 25.595,12, Nasdaq turun 98,96 poin atau 1,3 persen pada 7.844,36 dan indeks S&P 500 ditutup turun 32,68 poin atau 1,1 persen pada 2.846,74.

Secara sektoral, saham jaringan telah bergerak turun tajam menyeret NYSE Arca Networking Index turun 2,5 persen bahkan sempat mencapai posisi terendah dalam lebih dari sebulan.

Kelemahan yang signifikan juga terlihat di antara saham semikonduktor, sebagaimana tercermin oleh penurunan 2,4 persen oleh Philadelphia Semiconductor Index. Saham Intel (INTC) mencatat kerugian besar dengan anjlok 5,1 persen setelah BMO Capital menurunkan peringkatnya pada raksasa semikonduktor menjadi Market Perform from Outperform.  Saham turun ke posisi terburuk lebih dari 3 bulan, dan ini merupakan hari kedua sumbang tekanan pada indeks utama.

Saham perangkat keras komputer, bahan kimia, dan saham baja juga alami kelemahan yang cukup besar, bergerak negatif mengikuti trend bearish sebagian besar sektor utama lainnya.

Banyaknya saham-saham top terjual di Wall Street semalam mencerminkan kekhawatiran perdagangan baru setelah pernyataan keras dari Presiden Donald Trump menjelang dua hari pembicaraan perdagangan AS-China di Washington. Trump mengklaim selama rapat umum di Florida pada hari Rabu bahwa AS akan menaikkan tarif barang-barang Cina karena China melanggar kesepakatan.

“Jadi mereka terbang, wakil perdana menteri besok terbang – orang baik – tetapi mereka melanggar kesepakatan,” kata Trump kepada para pendukungnya. “Mereka tidak bisa melakukan itu, jadi mereka akan membayarnya.”

Komentar dari Trump datang ketika Wakil Perdana Menteri China Liu He akan mengambil bagian dalam putaran pembicaraan perdagangan terakhir ketika para pejabat dari dua negara ekonomi terbesar di dunia berusaha untuk mencapai perjanjian perdagangan bersejarah.

Sentimen pasar juga dipengaruhi beberapa rilis data ekonomi seperti defisit perdagangan AS melebar ke $50,0 miliar di Maret dari  $49,3 miliar di bulan Februari.  Kemudian Departemen Tenaga Kerja juga merilis laporan yang menunjukkan harga produsen meningkat sejalan dengan perkiraan ekonom di bulan April, indeks PPI  naik 0,2 persen pada April setelah naik 0,6 persen pada Maret. Kenaikan harga sesuai harapan.

Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan  klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS  kurang dari yang diharapkan dalam pekan yang berakhir 4 Mei,  klaim  merosot ke 228.000, penurunan 2.000 dari tingkat  minggu sebelumnya 230.000.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here