(Vibiznews – Index) Bursa Saham Asia sebagian besar menguat pada akhir pekan hari Jumat (10/05) setelah AS melaksanakan ancamannya untuk menaikkan tarif barang-barang China.
AS meningkatkan tarif dari 10% menjadi 25% atas barang-barang Tiongkok senilai $ 200 miliar pada pukul 12:01 ET hari Jumat, bahkan ketika Gedung Putih mengatakan negosiasi akan terus berlanjut. Sebagai tanggapan, Beijing mengatakan sangat menyesalkan kenaikan tarif dan akan mengambil tindakan balasan, meskipun tidak ada rincian yang diberikan, seperti yang dilansir Reuters.
Saham China Daratan rebound. Indeks Shanghai naik 3,1% menjadi sekitar 2.939,21 dan indeks Shenzhen juga melonjak 3,833% menjadi ditutup pada sekitar 1.568,62.
Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,8% pada 28550.24.
Namun, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,27% menjadi ditutup pada 21.344,92, Topix juga menurun secara fraksional untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 1.549,42.
Di Korea Selatan, indeks Kospi berakhir 0,29% lebih tinggi untuk ditutup pada 2.108,04.
Sedangkan indeks ASX 200 di Australia berakhir 0,25% lebih tinggi pada 6.310,90.
Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He saat ini berada di Washington untuk negosiasi perdagangan dengan negosiator A.S. Namun Liu bertemu dengan tim perdagangan Trump tanpa gelar “utusan khusus” dari Presiden Cina Xi Jinping, peran yang ia pegang dalam pembicaraan sebelumnya, menunjukkan bahwa ia mungkin telah mengurangi wewenang untuk membuat konsesi yang mungkin penting untuk mencapai kesepakatan.
Perkembangan terakhir menandai perubahan haluan dalam sentimen, dengan investor sebelumnya mengharapkan kesepakatan akan diumumkan antara kedua kekuatan ekonomi untuk mengakhiri perang perdagangan yang berlarut-larut.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang jika merespon positif negosisi perdagangan AS-China yang masih terus berlangsung, akan menguatkan bursa AS dan Asia juga dan sebaliknya.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting