(Vibiznews – Index) – Bursa saham utama Asia Pasifik pada perdagangan hari Selasa (14/05) kembali alami guncangan yang kuat dengan semua indeks bursa utama bertambah tebal kerugiannya imbas respon China membalas serangan Amerika Serikat dengan menaikkan tarif lebih tinggi terhadap barang-barang import AS. Namun respon Presiden Trump beberapa saat lalu mulai menyejukkan pasar dengan Kospi bergerak rebound.
Presiden Trump mengatakan dia optimis tentang penyelesaian sengketa perdagangan AS dengan China. “Kami akan memberi tahu dalam waktu sekitar tiga atau empat minggu apakah itu tidak berhasil. Tapi saya merasa itu akan sangat sukses,” kata Trump.
Perdagangan saham di China Daratan masih anjlok dengan indeks komposit Shanghai jatuh sekitar 0,37% dan bursa saham Hong Kong yang baru dibuka pasca libur ikut ambruk hingga indeks Hang Seng turun 1,52%. Hang Seng terpukul anjloknya saham raksasa teknologi China Tencent yang turun lebih dari 2,5%.
Indeks Nikkei 225 di bursa saham Jepang turun 0,62%, yang mendapat tekanan kuat dari anjloknya saham indeks kelas berat Softbank Group turun lebih dari 4%. Saham eksportir utama ambruk oleh penguatan kurs yen, seperti saham Sony dan Mitsubishi Electric masing-masing turun lebih dari 2 persen, sementara Canon turun lebih dari 1 persen dan Panasonic kehilangan hampir 1 persen.
Di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi yang awal sesi dibuka melemah 0,1 persen berbalik naik kembali dengan kenaikan cukup signifikan hingga 0,57%. Kekuatan indeks ditopang oleh reboundnya saham-saham besar seperti saham Samsung Electronic, saham SK Hynix dan saham Hyundai.
Dikawasan Pasifik, indeks bursa bergerak negatif dengan bursa saham Australia dan bursa saham New Zealand masuk zona merah. Indeks ASX 200 anjlok 1,03 persen dengan saham-saham besar anjlok, baik dari sektor tambang dan energy maupun saham perbankan besar. Indeks NZX 50 di Selandia Baru turun 0,55 persen dari perdagangan sebelumnya.
Untuk perdagangan bursa saham Indonesia di bursa Jakarta alami pelemahan juga, kini indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 1,07 persen ke posisi 6194.35. Tekanan kuat indeks dipicu oleh anjloknya saham-saham unggulan sektor industri dasar dan aneka industri.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang