Kerugian Bursa Amerika Membengkak Oleh Ketegangan Perang AS-China

798

(Vibiznews – Index) – Kekhawatiran akan ketegangan perang dagang AS-China yang menguasai sentimen pasar saham global selama ini kembali mempertebal kerugian saham-saham di bursa Amerika yang berakhir beberapa saat lalu hari Jumat (24/05). Terjadi penurunan indeks saham yang sangat signifikan hingga membuat  Nasdaq  ditutup pada level penutupan terendah dalam lebih dari dua bulan.

Indeks Dow Jones jatuh 286,14 poin atau 1,1 persen menjadi 25.490,47, Dow Jones sempat anjlok 400 poin namun terangkat kembali oleh lonjakan saham Intel yang naik 1 persen lebih. Indeks Nasdaq anjlok 122,56 poin atau 1,6 persen menjadi 7.628,28 dan indeks S&P 500 merosot 34,03 poin atau 1,2 persen menjadi 2.822,24.

Secara sektoral, saham energi menjadi yang paling menekan indeks bursa di tengah penurunan tajam  harga minyak mentah dengan  Philadelphia Oil Service Index anjlok 5,8 persen, sedangkan NYSE Natural Gas Index dan NYSE Arca Oil Index masing-masing turun 3,7 persen dan 3,4 persen.

Kelemahan substansial juga terlihat di antara saham perangkat keras komputer, yang  tercermin dari anjloknya  NYSE Arca Computer Hardware Index sebesar 2,6 persen. Saham baja, jaringan, perbankan dan semikonduktor juga terjun dalam tekanan jual yang besar.

Aksi jual saham yang sangat besar melanjutkan perdagangan sebelumnya dan menekan Wall Street terjadi oleh  meningkatnya ketegangan antara AS dan China. Sentimen perdagangan dipengaruhi berita  juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan pemerintahan Trump harus  menunjukkan ketulusan dan memperbaiki tindakan mereka yang salah  jika AS ingin pembicaraan perdagangan berlanjut.

“Negosiasi hanya dapat berlanjut atas dasar kesetaraan dan saling menghormati,” kata Gao, mencatat bahwa China sedang memantau perkembangan dan mempersiapkan tanggapan yang diperlukan.

Dengan kedua belah pihak yang tampaknya tidak mau mundur, para investor menjadi semakin waspada terhadap dampak dari perselisihan perdagangan terhadap ekonomi global.

Selain itu juga mendapat tekanan dari rilis ekonomi seperti anjloknya data flash PMI manufaktur dan service Amerika pada bulan Mei dari periode sebelumnya. Kemudian Departemen Perdagangan mengatakan penjualan rumah baru anjlok 6,9 persen ke tingkat tahunan 673.000 pada April setelah naik 8,1 persen di  723.000 pada bulan Maret.

Terdapat data yang cukup menggembirakan dari  Departemen Tenaga Kerja merilis laporan yang menunjukkan klaim pengangguran awal secara tak terduga turun lebih rendah dalam pekan yang berakhir 18 Mei. Klaim pengangguran awal merosot ke 211.000 dari 212.000.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here