(Vibiznews – Forex) – Ditengah perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (30/05), posisi dolar AS masih stabil di posisi tertinggi dalam pekan ini di tengah kekhawatiran terus-menerus pada front perdagangan AS-Cina dan terjadi kenaikan ringan dalam imbal hasil AS yang sudah ambruk dari posisi terendah 19 bulan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama melemah 0,02 persen di 98.15 setelah dibuka pada posisi 98.16 dan sempat turun ke posisi 98.09. Perdagangan sebelumnya posisi dolar AS ditutup pada pada posisi 98.17.
Di tengah pasar menghindari perdagangan aset resiko, dolar AS sebagai safe haven yang liquid berpotensi menjadin pilihan investasi perdagangan hari ini. Terpantau bursa saham Asia sedang masuk zona merah dan obligasi pemerintahan AS banyak dibeli pasar Asia hingga yieldnya turun lagi ke posisi terendah 19 bulan.
Tensi perdagangan safe haven terus bertambah dengan eskalasi ketegangan perang dagang AS-China setelah pemerintah Beijing umumkan akan membalas serangan dari Amerika dengan membatasi ekspor mineral rare earth yang sangat berguna bagi teknologi buatan AS.
Penggerak dolar AS selanjutnya pada hari ini terdapat banyak rilis data ekonomi dari kalender forex AS, dan yang menjadi fokus utama pasar yaitu rilis data prelim PDB Q1 Amerika Serikat. Terdapat juga data klaim pengangguran, pending home sales, neraca perdagangan.
Untuk pergerakan dolar selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center, indeks dolar diperkirakan akan naik ke posisi resisten di posisi 98.27 – 99.00. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun menuju supportnya di 97.94 – 97.07.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang