Ketua Fed Masih Bingung Solusi Dampak Perang Dagang, Dolar AS Terperosok

599
dolar rupiah

(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika Rabu (05/06) dini hari, dolar AS semakin terpukul hingga jatuh ke posisi  terendah 1 bulan lebih untuk indeks dolar dan  terhadap rival-rival utama lainnya juga jatuh cukup dalam seperti terhadap yen Jepang anjlok yang terjun ke posisi terendah 5 bulan. Pelemahan dolar ini terjadi merespon pidato Ketua Fed Jerome Powell.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya ditutup melemah 0,1 persen ke posisi 97,12 setelah sempat terjun ke posisi 97.00 dan naik ke posisi 97.33. Kini terpantau dolar AS berusaha naik kembali.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam pidato pembukaan di konferensi Chicago berjanji bank sentral akan mengambil tindakan yang tepat untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS di tengah meningkatnya kekhawatiran  ketegangan perdagangan global dapat memicu resesi.

Powell mengakui bahwa Fed tidak tahu bagaimana atau kapan dampak perang dagang akan diselesaikan merespon  perkembangan terakhir yang melibatkan negosiasi perdagangan dan hal-hal lainnya.

“Kami sedang memantau secara dekat implikasi dari perkembangan negoisasi perdagangan untuk prospek ekonomi AS dan  seperti biasa  kami akan bertindak sesuai untuk mempertahankan ekspansi, dengan pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi mendekati target 2 persen,” kata Powell.

Pidato Powell lainnya berfokus pada isu-isu jangka panjang, tetapi komentar awal Ketua Fed semalam menghasilkan optimisme tentang kemungkinan penurunan suku bunga bank sentral Amerika. Ekspektasi penurunan suku bunga  ini semakin kuat setelah hari sebelumnya  Presiden Fed St. Louis James Bullard menyarankan  penurunan suku bunga  mungkin akan segera dilakukan sebagian karena meningkatnya ketegangan perdagangan global.

Sebagai informasi, The Fed dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada tanggal 18 dan 19 Juni, dan indikator FedWatch Tool CME Group saat ini baru  menunjukkan peluang penurunan suku bunga sebesar 12,5 persen. Indikator  FedWatch ini menunjukkan penurunan suku bunga lebih mungkin pada pertemuan berikut pada akhir Juli.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here