(Vibiznews – Forex) – Diawal perdagangan forex awal pekan sesi Asia hari Senin (17/06), dolar AS masih bertahan di posisi tertinggi dua minggu imbas perdagangan akhir pekan lalu yang terangkat oleh data penjualan ritel AS yang kuat. Mantapnya data ritel AS ini membuat beberapa kekhawatiran tentang penurunan tajam di ekonomi terbesar dunia.
Itu memberikan sedikit bantuan pada dolar menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu ini. Pekan ini FOMC akan melakukan pertemuan bulanan mereka dan saat pengumuman kebijakan mereka sebagian besar investor harapkan Fed akan turunkan suku bunganya. Namun ada juga survey investor yang mengharapkan Fed turunkan suku bunganya pada pertemuan di bulan mendatang.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya sedang menguat 0,08 persen ke posisi 97,50 setelah dibuka pada posisi 97.52. Perdagangan akhir pekan lalu posisi dolar AS di tutup naik 0,6 persen pada posisi 97.55 yang merupakan posisi tinggi dalam 10 hari perdagangan.
Sebagai informasi, indeks telah menurun ke level terendah 2-1/2 bulan di 96,459 sedikit lebih dari seminggu yang lalu setelah laporan pekerjaan AS yang lemah meningkatkan prospek penurunan suku bunga Fed.
Dilihat dari indikator pergerakan pasar hari ini yang kurang arahan membuat posisi dolar sangat rentan turun kembali. Dan secara teknikal, untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks dolar akan turun menuju kisaran supportnya di 97.10 – 96.54. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, akan naik menuju posisi resistennya di 97.77 – 98.35.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



