Review Forex 18/06: Dolar AS Melaju 5 Hari Berturut Jelang Pengumuman Fed

637

(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu Rabu (19/06), Dolar AS kembali menguat untuk sesi kelima berturut-turut karena para investor  tetap ragu untuk membuat posisi  yang signifikan karena menunggu pernyataan kebijakan moneter Federal Reserve.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya ditutup menguat 0,07% dari penutupan sebelumnya ke posisi 97.64 setelah sempat naik ke posisi tinggi di 97,77 dan turun ke posisi terendah 97,37.

Pertemuan dua hari The Fed berakhir hari ini, dimana meskipun Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah, pernyataan yang menyertainya ditunggu-tunggu karena kemungkinan akan memberikan petunjuk tentang keputusan suku bunga di masa depan.

Kemudian Presiden AS Donald Trump menuduh Eropa melakukan manipulasi mata uang dengan merespon komentar Draghi, itu membuat pasar Eropa lebih tinggi dan tidak adil bagi AS.

Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi dalam Forum ECB tentang Perbankan Sentral di Sintra, Portugal mengatakan  bank sentral masih memiliki ruang untuk memotong suku bunga dan langkah-langkah untuk meredam efek samping dari suku bunga rendah. Pasca komentar Draghi tersebut, kurs euro jatuh ke $ 1,1197, anjlok sekitar 0,2%. Euro juga anjlok terhadap Yen, Pound Sterling dan franc Swiss juga.

Terhadap pound sterling, dolar merosot sekitar 0,18% diperdagangkan pada 1,255,
terhadap yen turun 0,1% pada 108,44 yen. Dolar melemah 0,27% terhadap loonie di 1,3377, namun naik 0,1% terhadap franc Swiss ke 1.0001.

Dalam berita perdagangan, Presiden Donald Trump mengatakan dalam sebuah posting di Twitter bahwa ia memiliki percakapan telepon yang  sangat bagus  dengan Presiden Cina Xi Jinping dan akan mengadakan pertemuan   pada pertemuan puncak G20 minggu depan.

Tweet dari Trump telah menyebabkan optimisme baru bahwa AS dan China akhirnya bisa mencapai kesepakatan untuk mengakhiri sengketa perdagangan jangka panjang mereka. Trump sebelumnya mengancam akan menaikkan tarif barang China senilai $300 miliar lagi jika Xi tidak menghadiri KTT G20.

Dalam berita ekonomi AS, sebuah laporan dari Departemen Perdagangan menunjukkan konstruksi perumahan baru di AS secara tak terduga menurun  pada bulan Mei. Indeks  mulai merosot 0,9% ke tingkat tahunan 1.269 juta di Mei dari perkiraan April yang direvisi naik di 1.281 juta.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here