Saham-saham Amerika Masih Laku Keras Karena Dovish Fed

857

(Vibiznews – Forex) – Bursa saham Amerika masih sangat antusias merespon pernyataan dovish Fed hingga 2 indeks utamanya berhasil cetak rekor tertinggi pada perdagangan yang berakhir beberapa saat lalu Jumat (21/06). Saham berfluktuasi setelah lompatan awal tetapi mempertahankan bias positif sepanjang sesi perdagangan.

Indeks Dow Jones dan S&P 500 sempat mencapai rekor tertinggi baru setelah kemudian ditutup sedikit lebih rendah dari rekor. Dow Jones melonjak 249,17 poin atau 0,9 persen menjadi 26.753,17, Nasdaq naik 64,02 poin atau 0,8 persen menjadi 8.051,34 dan S&P 500 melonjak 27,72 poin atau 1 persen menjadi 2.954,18.

Secara sektoral, saham emas bergerak tajam lebih tinggi memperpanjang pergerakan kuat sebelumnya dengan  NYSE Arca Gold Bugs Index melonjak hingga 5 persen ke level penutupan terbaik dalam lebih dari setahun.

Mencerminkan kekuatan saham di sektor energi, Philadelphia Oil Service Index melonjak 3,7 persen, sedangkan NYSE Arca Oil Index dan NYSE Arca Natural Gas Index melonjak 2,4 persen dan 2,1 persen.

Demikian juga saham perangkat keras komputer, perangkat lunak, perumahan, dan saham bahan kimia juga mengalami penguatan  di tengah minat beli yang besar di bursa Wall Street.

Lompatan saham pada awal perdagangan terjadi karena para pedagang terus bereaksi positif terhadap pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve pada hari Rabu. The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah seperti yang diharapkan, tetapi mengisyaratkan bahwa perubahan suku bunga berikutnya kemungkinan akan menjadi penurunan suku bunga.

Saham memberikan kembali kekuatan dalam perdagangan setelah Presiden Donald Trump mengatakan kepada wartawan, “Anda akan segera mencari tahu” jika AS akan membalas setelah Iran menembak jatuh sebuah pesawat pengintai AS yang tak berawak.

Pengawal Revolusi Iran berpendapat bahwa pesawat tak berawak itu terbang di atas wilayah Iran, sementara AS mengklaim pesawat itu di atas perairan internasional ketika ditembak jatuh.

Dukungan juga datang dari rilis data ekonomi,  Departemen Tenaga Kerja merilis laporan  penurunan  klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS di minggu yang berakhir 15 Juni. Klaim  merosot ke 216.000, penurunan 6.000 dari tingkat minggu sebelumnya 222.000.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here