(Vibiznews – Index) – Pada penutupan bursa saham Asia hari Selasa (25/06), saham-saham anjlok karena investor melangkah hati-hati menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 mulai akhir pekan ini di Osaka, Jepang. Kekhawatiran tentang ketegangan AS-Iran juga membebani pasar karena Trump memberlakukan sanksi baru yang keras terhadap Iran.
Indeks Shanghai Composite China turun 26,07 poin atau 0,87 persen menjadi 2.982,07 sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun sebanyak 1,15 persen pada 28.185,98.
Saham Jepang mundur karena posisi yen naik ke level tertinggi hampir enam bulan terhadap dolar dan laporan media menyarankan Trump mempertimbangkan menarik diri dari perjanjian damai enam dekade dengan Jepang. Indeks Nikkei berakhir turun 92,18 poin atau 0,43 persen menjadi 21.193,81 tertekan oleh anjloknya saham-saham unggulan seperti Honda Motor, Toyota Motor dan Mazda Motor jatuh antara 0,6 persen dan 1,2 persen.
Bursa saham Seoul berakhir lebih rendah, dengan saham teknologi dan farmasi mempercepat penurunan jelang pembicaraan perdagangan utama antara AS dan China minggu ini. Indeks Kospi turun 4,69 poin atau 0,22 persen menjadi 2.121,64 dengan tekanan saham LG Electronics turun 1,2 persen, sementara afiliasi saham Display-nya LG turun 1,4 persen. Saham Samsung BioLogics jatuh 2,6 persen.
Pasar saham Australia berfluktuasi sebelum berakhir lebih rendah, terseret oleh anjloknya saham bank. Indeks ASX 200 turun 7,40 poin atau 0,11 persen menjadi 6.658 yang dibatasi oleh kuatnya saham pertambangan pasca harga komoditas yang lebih tinggi seperti saham BHP naik 0,1 persen dan Rio Tinto menambahkan 0,6 persen.
Namun terjadi pergerakan sebaliknya di New Zealand dimana saham bursa mencapai rekor tertinggi karena data perdagangan melampaui perkiraan. Indeks acuan NZX-50 berakhir naik 29,98 poin atau 0,29 persen pada 10.418,29, dipimpin oleh kenaikan saham utilitas seperti saham Contact Energy.
Demikian juga terjadi pergerakan positif di bursa saham Indonesia dengan IHSG menguat 0,55 persen ke 6320.44, dengan support tenaga kuat datang dari naiknya saham-saham sektor tambang dan industri dasar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang