Bursa Asia Akhir Pekan Merosot Menantikan Pertemuan Trump-Xi Jinping

1792

(Vibiznews – Index) Bursa Saham di Asia Pasifik merosot pada hari Jumat (28/06) menjelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping KTT G-20 di Jepang untuk membicarakan perdagangan kedua negara.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,29% menjadi ditutup pada 21.275,92, dengan saham pembuat robot Fanuc menurun 0,52%. Indeks Topix juga turun 0,14% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 1,551.14.

Saham China Daratan tergelincir, dengan indeks Shanghai lebih rendah 0,6% menjadi 2.978,88 dan indeks Shenzhen juga turun 0,959% menjadi 1.562,42.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,28% pada 28542.62.

Di Korea Selatan, indeks Kospi mengakhiri hari perdagangannya 0,17% lebih rendah pada 2.130,62.

Sedangkan indeks ASX 200 Australia turun 0,71% menjadi ditutup pada 6.618,80.

Semalam di Wall Street, indeks S&P 500 naik 0,4% menjadi ditutup pada 2.924,92 dan indeks Nasdaq menambahkan 0,7% untuk mengakhiri hari perdagangannya di 7.967,76. Namun indeks Dow Jones Industrial Average merosot 10,24 poin menjadi ditutup pada 26.526,58.

Trump dan Xi dijadwalkan bertemu pada hari Sabtu di KTT G-20 di Jepang, di mana mereka diharapkan untuk membahas perdagangan, dengan investor mencermati apakah kedua negara dapat membuat kemajuan dalam mengakhiri perang perdagangan yang berlarut-larut.

Kesepakatan antara Trump dan Xi pada KTT G-20 di Jepang dapat mencegah putaran tarif selanjutnya untuk tambahan impor Tiongkok senilai $ 300 miliar.

Pada KTT G-20, Xi mengatakan pada pertemuan para pemimpin negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan) bahwa langkah-langkah proteksionis yang diambil oleh beberapa negara maju merusak tatanan perdagangan global.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan bursa Asia mendatang, akan mencermati hasil pembicaraan perdagangan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping. Jika hasil pembicaraan mencapai kesepakatan, akan mengangkat bursa global dan sebaliknya jika negatif akan menekan bursa global termasuk bursa Asia.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here