Anjloknya Yield Treasury AS Menambah Alasan Melemahkan Dolar AS

562

(Vibiznews – Forex) – Diakhir perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu hari Jumat (05/07),  dolar AS melemah terhadap banyak rival utamanya dari posisi perdagangan sebelumnya. Sentimen negatif pasar didapat dari anjloknya imbal hasil obligasi ke bawah posisi 2 persen.

Rally harga obligasi global semakin cepat minggu ini pada ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter lebih besar dari bank sentral, meskipun dampaknya terhadap pasar valuta asing terbatas, dengan volatilitas keseluruhan tetap rendah.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya ditutup melemah 0,06% dari penutupan sebelumnya ke posisi 96.73 setelah  dibuka pada posisi  96.78 dan sempat terjun ke posisi terendah 96.66.

Dolar telah melemah dalam beberapa pekan terakhir karena bangkitnya ekspektasi  penurunan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini, meskipun indeks turun dari posisi terendah tiga bulan di 95,843 yang jatuh pada bulan Juni. Dolar juga tertekan oleh keraguan negoisasi perdagangan AS-China dapat selesai dengan baik, apalagi  Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu mengulangi pandangannya bahwa China dan zona euro memanipulasi mata uang mereka.

Tetapi dolar AS tetap menjadi mata uang cadangan dominan, dimana menurut laporan IMF menunjukkan dolar merupakan 58% dari cadangan devisa global pada kuartal pertama tahun 2019, naik sedikit dari kuartal sebelumnya dan jauh di atas pangsa 19% euro.

Untuk perdagangan hari ini, pasar akan fokus pada rilis data NFP bulan Juni yang akan dikeluarkan pada sesi malam nanti, analyst  vibiz research center memperkirakan posisi  support berada di 96.60 – 95.80. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi resisten 96.90 – 97.78.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here