(Vibiznews – Index) – Bursa saham Asia awal pekan retreat pada perdagangan hari Senin (08/07) merespon rilis data pekerjaan AS yang kuat pekan lalu yang membuat ekspektasi untuk penurunan suku bunga jangka pendek oleh Federal Reserve memudar.
Ketegangan geopolitik juga merusak sentimen pasar setelah Iran mengatakan akan melanggar batas yang ditetapkan pada pengayaan uranium di bawah perjanjian nuklir 2015 dengan kekuatan negara utama dunia.
Indeks Shanghai Composite China anjlok sebanyak 77,70 poin atau 2,58 persen menjadi 2.933,36 karena pembicaraan perdagangan AS-China dilanjutkan dengan panggilan telepon. Ketika para pejabat berusaha menyelesaikan perang dagang, Wakil Presiden China Wang Qishan memperingatkan terhadap proteksionisme atas nama keamanan nasional, dan menyerukan kekuatan-kekuatan besar untuk memberikan lebih banyak kontribusi bagi perdamaian dan stabilitas global.
Sementara itu di perdagangan bursa saham Hong Kong, indeks Hang Seng turun 443,14 poin atau 1,54 persen dari perdagangan sebelumnya menjadi 28.331,69.
Bursa saham Jepang jatuh karena data pesanan mesin yang lemah memicu kekhawatiran tentang permintaan domestik. Pesanan mesin inti di Jepang turun 7,8 persen secara berurutan di bulan Mei, meleset dari ekspektasi untuk penurunan 3,7 persen setelah kenaikan 5,2 persen pada April. Indeks Nikkei berakhir turun 212,03 poin atau 0,98 persen menjadi 21.534,35 dengan tekanan paling kuat anjloknya saham besar seperti SoftBank turun 1,7 persen dan Fanuc turun 0,9 persen.
Perdagangan saham di bursa Seoul jatuh karena perselisihan tentang kerja paksa masa perang yang mengancam akan mengganggu pasokan chip memori dan smartphone Korea Selatan. Indeks Kospi berakhir turun 46,42 poin atau 2,20 persen menjadi 2.064,17 dengan saham Raksasa teknologi Samsung Electronics anjlok 2,7 persen dan SK Hynix turun 1,5 persen.
Pasar saham Australia anjlok tajam dengan tekanan paling kuat dari anjloknya saham bank dan penambang. Indeks acuan ASX 200 turun 79,10 poin atau 1,17 persen menjadi 6.672,20. Demikian juga bursa saham New Zealand berfluktuasi sebelum berakhir sedikit berubah dengan bias negatif, terseret oleh anjloknya saham bank-bank dan saham kapital besar Susu A2 kelas berat melonjak sebanyak 2,2 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang



