(Vibiznews – Index) – Bursa saham Eropa bergerak ragu-ragu pada perdagangan hari Rabu (17/07) karena kekhawatiran front perdagangan global muncul kembali dan investor juga menunggu isyarat dari laporan pendapatan peruaahaan – perusahaan besar AS.
Kekhawatiran front dagang muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif pada barang-barang Cina senilai $ 325 miliar, dengan mengatakan AS masih memiliki jalan panjang untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan Cina.
Indeks Pan Eropa Stoxx 600 sedikit lebih tinggi pada 389,22 dalam pembukaan penawaran setelah naik 0,4 persen di sesi sebelumnya. Indeks DAX Jerman, indeks CAC 40 Prancis dan FTSE 100 dari Inggris semuanya flat dengan bias negatif.
Saham pembuat peralatan chip ASML Holding melonjak 4,7 persen setelah membukukan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.
Saham perusahaan biofarmasi khusus Orphan Biovitrum melonjak 13 persen setelah memperkirakan pertumbuhan laba setahun penuh dan pertumbuhan penjualan.
Saham Ericsson turun sekitar 6 persen setelah perusahaan jaringan dan telekomunikasi itu melaporkan tentang kerugian yang akan terus berlanjut.
Saham Semikonduktor Dialog menguat 2,4 persen setelah perusahaan Perancang chip tersebut melaporkan profitabilitas dan pendapatan yang lebih tinggi dari yang diantisipasi pada kuartal kedua.
Saham Raksasa energi BP Plc dan Tullow Oil turun sekitar 2 persen di London setelah harga minyak turun tajam semalam pada data yang menunjukkan penurunan persediaan yang lebih kecil dari perkiraan. Demikian juga sahamPremier Oil kehilangan sekitar 1 persen meskipun memangkas perkiraan biaya operasional 2019.
Dalam berita rilis ekonomi, inflasi konsumen zona euro naik dengan revisi 1,3 persen tahun ke tahun di bulan Juni, sedikit lebih cepat dari kenaikan 1,2 persen di bulan Mei. Untuk konsumen inti naik 2 persen tahun ke tahun di bulan Juni, laju pertumbuhan yang sama seperti yang terlihat di bulan Mei dan sesuai dengan harapan.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang
