Safe Haven Emas Dan Yen Naik Ditengah Ancaman Resesi Global

868

(Vibiznews – Index) – Saham Asia tergelincir dan harga minyak memperpanjang aksi jualnya pada hari Kamis karena investor takut penurunan bersejarah dalam imbal hasil obligasi jangka panjang A.S. bisa menjadi bukti resesi global.

Investor yang ketakutan mendorong imbal hasil pada obligasi 30-tahun ke posisi terendah sepanjang masa di 1,97%. Hasil sekarang telah jatuh 60 basis poin mengejutkan hanya dalam 12 sesi untuk membayar utang kurang dari tiga bulan.

Imbal hasil obligasi 10-tahun turun menjadi 1,55%, dan pembalikan seperti itu terakhir kali terlihat pada 2007 dan dengan prediksi yang akurat tentang resesi hebat yang terjadi setahun kemudian.

Pada pasar berjangka jelas mengharapkan tindakan drastis karena memberi harga dalam peluang yang lebih besar bahwa Fed harus memotong suku bunga setengah poin pada pertemuan September.

Nikkei Jepang masih turun 1,5% tetapi naik dari posisi terendah awal, sementara Shanghai blue chips mereda 0,5% yang relatif sederhana.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,8% dan sempat menyentuh level terendah tujuh bulan.

Ketiga indeks saham utama AS jatuh sekitar 3% semalam, dengan blue-chip Dow mencatat penurunan satu hari terbesar sejak Oktober.

Kesengsaraan pertumbuhan global telah meningkat dampak perang perdagangan China-AS yang telah memakan lebih banyak korban, dengan ekonomi Jerman berkontraksi pada kuartal Juni dan satu set data aktivitas yang benar-benar mengerikan untuk bulan Juli keluar dari Tiongkok.

Presiden Donald Trump pada hari Rabu tampaknya mengikat perjanjian perdagangan A.S. dengan China dengan resolusi yang manusiawi dari minggu-minggu protes yang melanda Hong Kong.

Ancaman terhadap permintaan global mengambil korban besar pada harga minyak, dengan minyak mentah Brent kehilangan 44 sen menjadi $ 59,04 per barel, setelah merosot 3% semalam. Minyak mentah AS terakhir turun 33 sen menjadi $ 54,90.

Emas safe-haven naik 0,3% menjadi $ 1.521,00 per ons, tidak jauh dari tertinggi sejak April 2013.

Mata uang utama relatif tenang, dengan yen memperoleh sedikit dari statusnya sebagai pelabuhan yang aman. Dolar terakhir di 105,85 yen setelah jatuh 0,8% semalam dari atas 106,77.

Indeks dolar lebih rendah di 97,932, dengan euro menanggung bebannya sendiri di $ 0,1,1147 setelah data Jerman yang lemah pada hari Rabu.

Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here