(Vibiznews – Economy & Business) Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde menyerukan bauran kebijakan baru di Eropa pada hari Jumat (22/11) dan mencatat pergerakan besar dalam perdagangan global dan model ekonomi tradisional.
“Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dan ketidakpastian geopolitik berkontribusi terhadap perlambatan pertumbuhan perdagangan dunia, yang telah lebih dari setengahnya sejak tahun lalu. Hal ini pada gilirannya menekan pertumbuhan global ke level terendah sejak krisis keuangan yang hebat, ”katanya dalam pidato debutnya di Konferensi Perbankan Eropa di Frankfurt seperti yang dilansir CNBC, menambahkan bahwa telah terjadi perubahan yang lebih bersifat struktural.
“Kami mulai melihat perubahan global – terutama didorong oleh pasar negara berkembang – dari permintaan eksternal ke permintaan domestik, dari investasi ke konsumsi dan dari manufaktur ke layanan.”
Negara-negara berkembang telah mengandalkan perdagangan global dan rantai pasokan untuk mendorong pertumbuhan mereka. Namun, munculnya konflik perdagangan dan teknologi mengganggu model-model ekonomi tersebut, kata mantan kepala Dana Moneter Internasional (IMF), seraya menambahkan bahwa ini juga terjadi di Eropa.
“Perdagangan dunia sedang ditata ulang karena teknologi baru mengganggu rantai pasokan konvensional dan organisasi tempat kerja, dan ketika potensi risiko baru muncul dari perubahan iklim. Semua ini jelas memiliki implikasi untuk sektor eksternal kami, paling tidak karena ekspor kawasan Eropa sangat kuat dalam barang modal dan perantara, “katanya.
Ekonomi dunia telah berfokus pada perdagangan internasional dan membuka pasar sebagai sarana untuk tumbuh lebih lanjut dalam beberapa dekade terakhir. Namun, negara-negara tertentu, termasuk AS, baru-baru ini mengalihkan perhatian dari perdagangan multilateral, membawa ketidakpastian ekonomi yang telah merusak sentimen dan kadang-kadang mengguncang pasar keuangan.
Lagarde mencatat bahwa zona Eropa harus beradaptasi dengan realitas baru ini dan mendorong pertumbuhan domestik.
“Eropa perlu berinovasi dan berinvestasi untuk merespons tantangan ini dan menjaga daya saingnya dalam jangka panjang. Tapi itu juga menunjukkan bahwa tingginya tingkat pertumbuhan perdagangan yang biasa kita lihat bukan lagi kepastian absolut, ”Lagarde memperingatkan.
Zona Eropa diperkirakan untuk tumbuh 1,1% tahun ini dan 1,2% pada tahun 2020, menurut perkiraan ECB yang dirilis pada bulan September. Ini diturunkan dari perkiraan sebelumnya yang dibuat pada bulan Juni. Lagarde mengatakan bahwa meskipun dia yakin kawasan itu harus tetap terbuka untuk perdagangan multilateral, ia juga harus fokus pada mengambil keuntungan dari pasar domestiknya.
Pemerintah zona Eropa, khususnya mereka yang memiliki surplus anggaran, telah berada di bawah tekanan untuk membelanjakan lebih banyak dan dengan demikian mendorong 19 negara anggota yang semuanya berbagi mata uang euro – yang berjuang sejak krisis utang negara 2011.
Lagarde memperbarui tekanan pada pemimpin zona Eropa untuk berbuat lebih banyak. “Dalam pandangan saya, karena tantangan kita adalah hal yang umum, kita harus menghadapi mereka dengan respons yang sama. Ini melibatkan bergerak ke arah campuran kebijakan Eropa baru, yang memiliki sejumlah elemen kunci. “
Dia kemudian menambahkan: “Salah satu elemen kunci di sini adalah kebijakan fiskal kawasan euro, yang tidak hanya tentang sikap agregat pengeluaran publik, tetapi juga komposisinya. Investasi adalah bagian yang sangat penting dari respons terhadap tantangan hari ini, karena itu adalah permintaan hari ini dan juga persediaan besok. “
Namun, perdebatan tentang investasi lebih lanjut membagi negara-negara Eropa. Negara-negara seperti Jerman dan Belanda, yang dianggap memiliki kapasitas fiskal untuk membelanjakan lebih banyak, enggan melakukannya karena mereka tidak ingin meningkatkan tingkat utangnya.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
