(Vibiznews – Index) – Saham AS diperkirakan akan dibuka lebih rendah untuk pertama kalinya minggu ini pada hari Jumat, karena ketegangan perdagangan muncul kembali setelah China menegur keputusan Presiden Donald Trump untuk meratifikasi RUU yang mendukung para pemrotes di Hong Kong.
Undang-undang tersebut membuat saham global turun dari rekor tertinggi pada Kamis, ketika pasar AS libur untuk Hari Thanksgiving.
Wall Street telah mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa di setiap sesi sejauh minggu ini di tengah data domestik yang optimis dan harapan dari kesepakatan perdagangan “fase satu” yang akan segera terjadi.
Tetapi sentimen terpukul setelah China mengatakan pada hari Kamis akan mengambil “langkah-langkah balasan yang tegas” jika Amerika Serikat terus mengganggu di Hong Kong.
Perang tarif antara dua ekonomi teratas dunia telah merusak sentimen bisnis dan menjadi risiko terbesar bagi pertumbuhan global. Putaran berikutnya dari tarif AS akan mulai berlaku pada 15 Desember untuk barang-barang China termasuk dekorasi Natal.
Saham-saham China yang terdaftar di AS diperdagangkan lebih rendah sebelum bel pembukaan, sementara pembuat chip yang sensitif terhadap perdagangan termasuk Micron Technology Inc (MU.O) dan Nvidia Corp (NVDA.O) turun antara 0,5% dan 0,8%.
Volume perdagangan diperkirakan ringan karena pasar saham tutup lebih awal pada hari Jumat.
Dalam titik terang, Tech Data Corp (TECD.O) melonjak 12% karena perusahaan ekuitas swasta Apollo Global Management (APO.N) menaikkan tawaran untuk distributor peralatan teknologi informasi A.S menjadi sekitar $ 5,14 miliar.
Selasti Panjaitan/Vibiznews
Editor : Asido Situmorang