(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY memperpanjang rally yang solid dari posisi terendah tiga bulan menjadi hari kedua berturut-turut pada perdagangan hari Kamis (09/01/2020) sesi Eropa, karena meningkatnya terus minat perdagangan aset risiko yang dipicu oleh meredanya ketegangan geopolitik AS-Iran setelah Presiden AS Trump menyerukan de-eskalasi di hari Rabu.
Trump mengatakan bahwa Iran tampaknya mundur dari pembalasan militernya sementara AS hanya akan menjatuhkan sanksi ekonomi tambahan terhadap Iran terhadap serangan Iran terhadap pangkalan udara AS di Irak sehari sebelumnya.
Komentar Presiden AS tersebut memicu ketenangan di seluruh pasar forex, menjamin kuatnya permintaan untuk aset berisiko. Oleh karena itu, safe-haven yen kehilangan posisi yang signifikan dan sekarang mengalah dengan posisi terendah delapan hari di 109,32 dan bearish selama 4 hari berturut.
Selanjutnya, kenaikan pair menerima dorongan tambahan dari pernyataan Kementerian Perdagangan Tiongkok yang mengonfirmasi kunjungan Wakil Perdana Menteri Liu ke Washington untuk upacara penandatanganan perjanjian perdagangan AS-China Tahap satu.
Sementara itu, yen tertekan oleh data kepercayaan rumah tangga Jepang yang memburuk pada ekonomi, sebagaimana diungkapkan oleh survei triwulanan Bank Jepang (BOJ). Suasana rumah tangga Jepang menyentuh level terendah 5 tahun – survei BOJ
Untuk pergerakan selanjutnya, pasar sekarang menantikan data ekonomi AS, berita utama geopolitik. Secara teknikal pair sedang rally menuju kisaran resisten 109.67 – 110.25, namun jika terjadi koreksi negatif akan meluncur kembali ke posisi MA5 D1 di 108.94 dan jika tembus turun ke support 108.08 – 106.49.
Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
