(Vibiznews-Forex)– Pergerakan pair GBPUSD pada hari Senin (13/01/2020) sesi eropa diperdagangkan lebih lemah menyoroti nada dovish dari BOE dan pesimisme Uni Eropa-Irlandia seputar Brexit, sekalipun posisi dolar AS yang sedang lemah.
Anggota BOE Gertjan Vlieghe adalah yang kedua, setelah pesan dovish Gubernur Mark Carney pekan lalu yang menyatakan diperlukan kebijakan moneter longgar di masa depan. Terkait Brexit, Wakil Perdana Menteri Irlandia Simon Coveney mengikuti jejak kepala negosiator Brexit Uni Eropa dan Presiden Dewan Eropa yang mengutip keraguan tentang batas waktu Brexit tanggal 31 Desember 2020 dari PM Inggris Boris Johnson.
Selanjutnya pasar akan mencermati data aktivitas dan output pabrik bulanan serta data PDB bulanan Inggris dari Kantor Statistik Nasional untuk mendapatkan sentimen selanjutnya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD yang dibuka pada 1.3035 ini berada di posisi 1.3003. Pair sudah meluncur menembus posisi S2 dan sedang turun ke S3, jika tembus akan lanjut ke 1.2903. Namun jika rebound akan mendaki ke 1.3044 dan jika tembus naik ke MA5 D1 di 1.3068 sebelum ke R1.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 1.3147 | 1.3121 | 1.3092 | 1.3067 | 1.3038 | 1.3013 | 1.2983 |
| Buy Avg | 1.3065 | Sell Avg | 1.2995 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



