(Vibiznews – Forex) – Memulai perdagangan forex hari Kamis (16/01/2020) dolar AS masih belum pulih dari tekanan perdagangan sebelumnya oleh sentimen kesepakatan fase satu AS-China tidak menghapus tarif impor untuk China. Penandatanganan kesepakatan oleh Presiden Trump dan Wakil PM China Liu He beberapa jam lalu memberikan kekhawatiran pada pasar.
Sentimen pasar forex sempat membaik menyusul komentar dari Menteri Keuangan AS Mnuchin, yang mengatakan bahwa Cina telah setuju untuk menyusun undang-undang yang sangat signifikan untuk menindaklanjuti komitmennya dan akan ada kenaikan tarif tambahan pada fase dua dari kesepakatan perdagangan.
Selain dolar AS, poundsterling juga alami pukulan setelah rilis data inflasi Inggris Desember, yang naik pada laju tahunan 1,3%, dibawah dari ekspektasi pasar. Kemudian ditambah oleh pernyataan anggota BOE MPC lain Michael Saunders yang mendukung penurunan suku bunga.
Berikut katalis penggerak pasar hari ini perlu diperhatikan:
- Dalam kesepakatan fase satu tersebut Presiden Trump mengumumkan bahwa tarif akan dihapus jika mereka menyetujui kesepakatan fase dua, menambahkan bahwa kesepakatan itu jauh lebih komprehensif daripada hanya pembelian pertanian. China akan membelanjakan $ 75 miliar untuk impor manufaktur, $ 50 miliar untuk impor energi, $ 50 miliar untuk impor pertanian dan $ 40-50 miliar untuk impor layanan dari AS.
- Presiden Trump sempat mengeluhkan kinerja Federal Reserve dan memberikan sinyal akan penggantian ketua Fed baru.
- Wakil PM China mengapresiasi sikap AS sebagai pilihan yang tepat menghapus China dalam list negara manipulator mata uang.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang



