Bursa Amerika Takut Dengan Wabah Virus Mematikan di China

479

(Vibiznews – Index) – Membuka perdagangan saham pekan ini, bursa Amerika di Wall Street ditutup dengan indeks yang mixed Rabu (22/01/2020), yang diawali dengan pergerakan negatif awal perdagangan. Indeks utama yang ditutup positif adalah Nasdaq hanya naik moderat.

Indeks Nasdaq  naik 1,08 poin atau kurang dari sepersepuluh persen pada 9.390,02. Sementara itu, indeks Dow Jones turun 39,01 poin atau 0,1 persen menjadi 29.309,09 dan indeks S&P 500 turun 2,07 poin atau 0,1 persen pada 3.327,55.

Kelemahan awal di Wall Street datang di tengah kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari wabah koronavirus yang mematikan di Cina. Pemerintah Cina mengungkapkan wabah koronavirus telah mengakibatkan enam kematian di antara hampir 300 kasus yang dikonfirmasi, dengan virus dikonfirmasi dapat menular di antara manusia.

Menambah sentimen negatif, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi perkiraannya untuk prospek ekonomi global karena perlambatan yang lebih besar dari perkiraan di pasar negara berkembang seperti India. IMF mengatakan  pertumbuhan global 3,3 persen pada tahun 2020 dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya untuk pertumbuhan 3,4 persen. Kemudian IMF  juga menurunkan perkiraan pertumbuhan 2021 menjadi 3,4 persen dari 3,6 persen.

Meskipun sentimen negatif banyak namun tekanan jual saham masih relatif lemah karena kurangnya arahan dari data ekonomi utama AS pasca libur bursa sebelumnya peringati Martin Luther King Day. Selain itu juga kalender ekonomi  relatif sepi sepanjang minggu, yang dapat mengarahkan pada berita laporan pendapatan perusahaan. Sejumlah perusahaan besar akan melaporkan hasil kuartalan mereka minggu ini, termasuk IBM Corp, Netflix, Johnson & Johnson, Procter & Gamble , Intel, dan American Express.

Secara sektoral,  stok gas alam masih alami kelemahan substansial dengan  Indeks Gas Alam NYSE Arca telah jatuh 2,5 persen ke level intraday terendah dalam sebulan.  Kelemahan signifikan juga tetap terlihat di antara saham baja, dengan penurunan 2,2 persen oleh NYSE Arca Steel Index. Indeks juga telah jatuh ke level terendah harian satu bulan.

Untuk saham tembakau, layanan minyak dan transportasi juga mengalami pelemahan kuat pada hari itu, sementara saham emas telah bergerak lebih tinggi meskipun ada penurunan harga logam mulia.

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here