Forex Amerika : Dolar AS Dibuat Menyerah Oleh Wabah Virus di China

542

(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan sesi Amerika Rabu (22/01/2020), dolar AS melemah terhadap sebagian mata uang utama  di tengah berita tentang wabah virus korona yang mematikan di Cina dan revisi penurunan perkiraan pertumbuhan global oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

Indeks dolar yang merupakan indikator kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya melemah pada penutupan sesi di 97.36, setelah sempat turun ke posisi rendah di 97.14 dan sempat naik ke posisi 97.60. Namun untuk indeks berjangka dolar ditutup menguat tipis 0,01% ke posisi 97.37.

Terhadap Euro, dolar berada di $ 1,1085, naik dari penutupan Senin di $ 1,1096. Hasil survei dari ZEW untuk ekonomi Jerman  menunjukkan bahwa kepercayaan ekonomi Jerman menguat ke level tertinggi sejak 2015. Indeks sentimen ekonomi naik lebih dari yang diperkirakan menjadi 26,7 pada Januari dari 10,7 pada Desember. Ini adalah yang tertinggi sejak Juli 2015, ketika skornya 29,7.

Terhadap pound sterling, dolar pulih dari terendah  $ 1,3082, tetapi masih turun 0,25% dari penutupan sebelumnya. Kenaikan sterling berada di belakang laporan yang menunjukkan lonjakan tingkat pekerjaan Inggris. Data dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa tingkat pekerjaan naik 0,6 poin persentase setiap tahun ke rekor 76,3% dalam tiga bulan hingga November dan tingkat pengangguran tetap stabil di 3,8%, sesuai dengan harapan.

Mata uang Jepang menguat dengan penutupan sesi pada 109,84 yen per dolar setelah sempat turun ke posisi  110,22. Yuan turun hampir 0,6% terhadap dolar, pada 6,9049, keluar dari tertinggi enam bulan yang tercatat pada hari Senin. Pecahnya coronavirus yang mematikan di Cina berkontribusi terhadap kelemahan yuan.

Jul Allens, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here