(Vibiznews – Index) – Perdagangan bursa saham Amerika awal pekan kembali bergerak negatif melanjutkan pelemahan harga saham di Wall Street akhir pekan lalu, pada penutupan sesi Selasa (24/03/2020) indeks utama masih terkurung dalam zona merah. Bahkan indeks Dow Jones ditutup pada posisi rendah dalam 3-1/2 tahun.
Indeks Dow Jones ditutup 582,05 poin lebih rendah, atau turun 3,1% pada posisi 18.591,93, yang merupakan level penutupan terendah sejak November 2016. Indeks S&P 500 turun 3% menjadi 2.237,40 sedangkan indeks Nasdaq Composite turun 0,3% pada posisi 6.860,67.
Perdagangan saham di NYSE tersebut alami tekanan dari belum disetujuinya RUU yang akan mengesahkan pengeluaran fiskal raksasa untuk merangsang ekonomi akibat coronavirus, meskipun terdapat sentimen positif dari pengumuman stimulus lanjutan Federal Reserve.
Dalam pemilihan suara di Senat AS semalam, RUU tersebut tidak mendapat suara 60% karena pihak Demokrat memilih untuk tidak memajukan RUU tersebut dengan alasan RUU itu tidak menguntungkan perusahaan dan tidak cukup untuk memberikan bantuan kepada pekerja.
Sebagai informasi, RUU tersebut berisi paket stimulus senilai US$ 1 triliun dengan rincian US$ 500 miliar akan diberikan dalam bentuk tunai dan US$ 500 miliar sisanya untuk usaha kecil. Paket stimulus tersebut belum termasuk penangguhan pajak yang akan diberikan pemerintah AS sebesar US$ 300 miliar , sehingga totalnya melampaui paket yang dikeluarkan saat krisis keuangan global 2008 lalu.
Disisi positif, sebelumnya Fed mengumumkan paket stimulus kedua bernilai besar-besaran untuk mendukung perekonomian AS. Stimulus ini mencakup pembelian obligasi dalam jumlah tak terbatas guna menjaga biaya pinjaman tetap rendah serta menyiapkan program-program guna memastikan aliran kredit ke perusahaan-perusahaan, juga pemerintah negara bagian dan lokal.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting