(Vibiznews – Economy) – Dalam video conference mengenai “Perkembangan Ekonomi Terkini” pada Kamis ini (2/4), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bahwa nilai tukar rupiah saat ini sudah memadai. Bank Indonesia juga meyakini nilai tukar rupiah tidak hanya akan stabil, bahkan akan menguat ke Rp15.000/USD di akhir tahun.
“Kami di Bank Indonesia memandang nilai tukar rupiah saat ini memadai. Dan BI akan terus melakukan stabilisasi agar nila tukar rupiah stabil,” jelas Gubernur BI kepada media, Kamis (2/4).
“Kami mempunyai keyakinan bahwa rupiah tidak hanya stabil, juga akan mengarah menguat sampai sekitar Rp15.000 pada akhir tahun ini. Nilai tukar rupiah ini saat ini masih under value,” tambahnya lagi.
Terkait konferensi pers bersama dengan KSSK (Komite Stabilitas Sektor Keuangan) Rabu kemarin, yang menyebutkan scenario berat rupiah di level Rp17.500/USD, atau scenario lebih berat nilai rupiah menjadi Rp20.000/USD, Gubernur Perry meyakinkan bahwa angka-angka makro tersebut adalah what if scenario bukan proyeksi.
“Nilai tukar kemarin Rp17.500 pada skenario berat atau Rp20.000 pada skenario sangat berat adalah what if scenario bukan proyeksi… Rupiah akan cenderung menguat di Rp15.000 pada akhir tahun,” tegasnya lagi.
Analis Vibiz Research Center melihat Gubernur BI berusaha untuk menjelaskan terhadap persepsi salah yang negatif terkait kemungkinan anjloknya nilai tukar rupiah sebagai dampak berlanjutnya tekanan COVID-19. Gubernur BI meyakini bahwa nilai tukar rupiah akan menjadi stabil bahkan cenderung menguat menjadi sekitar Rp15.000/USD di akhir tahun ini.
Peluang itu tentu saja ada, mengingat, sebutlah selama 5 tahun sepanjang periode tahun 2015 sampai akhir 2019, nilai tukar rupiah umumnya berkisar dalam rentang 13.000 – 15.000 terhadap USD. Artinya, bila upaya stimulus dalam Perpu menunjukkan hasilnya, bersama dengan ditekannya penyebaran wabah virus corona nantinya, rupiah berpeluang mendapatkan kembali kestabilannya dan mengarah kepada penguatan.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
Editor: Asido
