(Vibiznews – Economy & Business) Pesanan baru untuk barang-barang modal utama buatan AS secara tak terduga naik pada bulan Maret, tetapi kenaikan tersebut kemungkinan tidak akan berkelanjutan di tengah wabah baru coronavirus, yang telah menutup perekonomian dan membuat jatuhnya harga minyak mentah.
Pesanan untuk barang modal non-pertahanan tidak termasuk pesawat, acuan yang diawasi ketat untuk rencana pengeluaran bisnis, naik 0,1% bulan lalu, kata Departemen Perdagangan. Data untuk Februari naik untuk menunjukkan apa yang disebut pesanan barang modal inti ini jatuh 0,8% bukannya turun 0,9% seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pesanan barang modal inti anjlok 6,0% pada bulan Maret.
Pesanan baru untuk barang-barang tahan lama yang diproduksi AS anjlok 14,4 persen bulan-ke-bulan pada Maret 2020, menyusul kenaikan 1,1 persen yang direvisi turun pada Februari dan lebih buruk dari perkiraan pasar penurunan 11,9 persen.
Ini adalah penurunan terbesar dalam pesanan barang tahan lama sejak Agustus 2014, karena pandemi coronavirus menyebabkan penutupan bisnis dan toko. Permintaan untuk peralatan transportasi merosot 41 persen, terutama karena penurunan 296 persen dalam pesanan untuk pesawat terbang nondefense dan suku cadang. Tidak termasuk transportasi, pesanan baru menurun 0,2 persen dan tidak termasuk pesanan pertahanan baru turun 15,8 persen.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting