(Vibiznews – Indeks) – Bursa Hong Kong awal pekan pada perdagangan hari Senin (04/05/2020) alami pelemahan yang cukup besar yang merupakan kerugian harian terbesar dalam 6 pekan. Tekanan jual saham yang signfikan membuat Indeks Hang Seng ditutup terjun ke posisi terendah sejak perdagangan 22 April 2020.
Anjloknya Hang Seng awal pekan merespon meningkatnya ketegangan AS-China yang juga memperburuk sentimen global menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi Hong Kong untuk kuartal pertama.
Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengatakan pada hari Minggu ada sejumlah besar bukti bahwa coronavirus muncul dari sebuah laboratorium di kota Wuhan di Cina tengah.Sebagai tanggapan, China Times Global, mengatakan AS tidak memiliki bukti bahwa virus tersebut berasal dari lab di Wuhan.
Malam ini pemerintah Hong Kong akan menerbitkan estimasi PDB untuk kuartal pertama setelah pasar saham di negeri ini ditutup. Sebelumnya pemerintah telah menyatakan keluarkan anggaran terbesar untuk melindungi gangguan ekonomi dari virus.
Indeks Hang Seng anjlok 1030 poin atau 4,128% pada posisi 23.613,80, posisi terendah dalam 2 pekan. Demikian untuk indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan naik 4,44% atau 441,85 poin menjadi 9.599,22.
Melihat pergerakan secara sektoral, semua sektor anjlok parah yang dipimpin oleh saham sektor energi ditutup turun 6,8%, sektor properti turun 4,2%, sektor keuangan berakhir kehilangan hampir 4% dan sektor TI turun 3,6%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting